We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Ruang Untukmu

Bab 205
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Ruang Untukmu  

Bab 205 

Elan tersenyum sambil menatapnya dengan tatapan menggoda. “Apa kamu meminta bantuanku?”

Tasva mengangkat bahu acuh tak acuh dan berkata, “Aku hanya melakukan ini atas nama ayahku.“

“Yah, mengingat dia avalmu, kurasa tidak benar bagiku jika tidak membantunya. Suruh adikmu masuk kerja hari

Senin,” kata Elan dengan tegas.

Tasva ternganga keheranan dan menyadari bahwa pria ini memberikan bantuan karena rasa terima kasihnya lagi.

Tiba-tiba, Elan melirik ke belakang Tasya sambil berkata, “Tapi kamu punya nyali untuk membawaku ke sini.”

Setelah mendengar ini, Tasya berbalik dan hampir melompat kaget ketika melihat amfibi dan reptil yang diawetkan

dalam formalin di belakangnya. Dia bergidik dan meringkuk ke dada Elan seolah dia ingin membuat jarak sejauh

mungkin antara dirinya dan pameran mengerikan itu.

Elan memanfaatkan kesempatan ini untuk memeluknya. Tasya pun tersentak, tetapi sebelum dia bisa bereaksi, dia

menyadari dirinya dalam pelukan Elan. Dia bisa mencium aroma segar dan menyenangkan dari pria ini. Namun,

Tasya langsung mendorongnya menjauh dan membentak, “Jaga sikapmu, Elan.”

“Hei, kamulah yang memelukku lebih dulu,” Elan menunjuk sambil tersenyum. Ketika dia melihat bahwa tidak ada

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

seorang pun di sekitar pameran ini, dia menundukkan kepalanya dan mencium bibir Tasya. Kemudian, dia

menyeringai nakal sambil bergumam, “Anggap ini sebagai balasan atas bantuanku barusan.”

Darah mengalir ke wajah Tasya. Dia mendorong pria itu ke samping dan bersyukur karena Jodi dan Roy tidak ada di

dekatnya.

Setelah itu, dia menelepon Frans untuk memberitahunya bahwa Elsa bisa mulai bekerja pada hari Senin.

Di kediaman Keluarga Merian, Elsa yang baru saja selesai menelepon Frans, langsung menuruni tangga dengan

gembira dan menemui ibunya. “Bu! Aku akan mulai bekerja di Jewelia pada hari Senin! Pak Elanlah yang secara

pribadi mempekerjakanku!”

Pingkan sangat senang mendengarnya. Apakah ini berarti Elsa memiliki kesempatan untuk mendekati Elan

sekarang?

“Ayah memberitahuku bahwa Pak Elan sendiri yang menyetujuinya. Apakah menurutmu itu karena aku membuat

kesan yang sangat baik tadi malam?” tanya Elsa dengan gembira dan agak berhalusinasi.

Pingkan pun memikirkan hal yang sama. Elsa duduk di sebelah Elan selama pesta tadi malam dan tidak dapat

dipungkiri betapa cantiknya Elsa dalam balutan gaun malamnya! “Elsa,” ucap Pingkan, “Pastikan kamu

memanfaatkan setiap kesempatan yang ada saat kamu berada di Jewelia.”

“Aku yakin jika aku mendapat kesempatan untuk sering bertemu dengan Pak Elan, aku bisa membuamra jatuh ana

padaku,” kata Elsa percaya diri. Dia bersunpah untuk menggunakan segala urik untuk menyelesaikan rencana ini.

Dia tidak peduli dengan pekerjaan di Jewclia demi kehidupan yang baik, sebaliknya, dia ingin meravu Elan agar

suatu hari nanu dia bisa menikah dengan orang kaya dan memiliki kehidupan

yang mewah.

Tiba-uba, Pingkan mencengkeram lengan putrinya dan berkata, “Elsa, ada sesuatu yang harus kukatakan

padamu.”

Elsa mengerjap. “Ada apa, Bu?”

“Begini, Elan sebenarnya berutang banyak pada keluarga kita. Aku tidak pernah mengatakan ini padamu. Ibunya

Tasya meninggal karena dia mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan Elan. Tanpa dia, Elan mungkin sudah

mati ketika dia masih balita!”

“Apa?” Mata Elsa melebar karena terkejut. Dia tahu ibunya Tasya adalah seorang polisi yang meninggal saat

bertugas, tetapi dia tidak pernah menyangka bahwa alasan kematiannya adalah pengorbanan besar untuk

menyelamatkan nyawa Elan.

“Mengingat Keluarga Prapanca yang berutang banyak pada Tasya, kamu harus mengawasi Jewelia. Mungkin sangat

mudah bagi Tasya merenggut Tuan Muda Elan.”

Tatapan ganas melintas di mata Elsa dan darahnya mendidih, “Aku harus memberi tahu Pak Elan tentang Tasya

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

yang ditiduri di Kelab Malam Retro. Tidak ada pria waras yang akan berpikir dia wanita hebat setelah mendengar

tentang hal ini.”

Pingkan tidak sedikit pun khawatir Elsa akan mengecewakannya, karena dia yakin putrinya telah mewarisi

keterampilan dan ketertarikannya dalam membuat trik. “Kamu harus ingat bahwa kita akan berada dalam masalah

besar jika Tasya akhirnya menikah dengan Elan. Elsa, begitu kamu masuk ke perusahaan itu, kamu harus

melakukan segala upaya untuk menghentikannya menikah dengan Elan, sekalipun kamu sendiri tidak bisa menikah

dengannya.”

Ibu dan anak itu memiliki pemikiran yang sama tentang hal ini. Namun, tak satu pun dari mereka yang tahu bahwa

Elsa mendapat pekerjaan di Jewelia atas izin Tasya karena Frans menyembunyikan detail ini dari mereka.

Sementara itu, usai bertamasya ke museum, Elan mengantar Tasya dan Jodi pulang. Setelah melihat mereka

masuk ke gedung apartemen, dia pergi untuk mengurus pekerjaannya.

Setelah melewati hari Minggu yang malas, Tasya mulai terjun untuk memperebutkan posisi direktur asosiasi. Dia

mendengar bahwa Alisa sudah pergi ke toko yang dia pilih untuk melakukan survey Jumat malam lalu.

Alisa sepertinya berniat mengalahkan Tasya untuk mendapat promosi.

 

Previous Chapter

Next Chapter