We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Bab 1053
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 1053

“Lalu, bagaimana?”

Dalam sekejap Carla panik, ia memandang Daniel dengan air mata berlinang.

“Carla...” Daniel menggendong Carla dan berkata kepadanya dengan lembut, “Kamu pergi dengan

Mami dulu, setelah kamu sembuh, Papi akan datang menjemputmu!”

“Biarkan Tabib Hansen mengobati Carla dulu, nanti baru mengobatiku.”

Melihat Carla yang begitu tidak ingin meninggalkan Daniel, hati Tracy tidak begitu nyaman.

“Tabib Hansen pernah berkata, pengobatanmu tidak boleh berhenti.” Daniel sangat serius, “Hal ini tidak

boleh ditawar!”

Tracy terkejut mendengar ini, perasaannya sedikit rumit.

“Aku pernah bertanya padanya sebelumnya, Tabib Hansen bilang, pengobatanmu harus dilakukan

berturut–turut selama tiga bulan. Sekarang sudah lewat satu bulan, masih ada dua bulan lagi.” Daniel

menghitung hari, “Setelah dua bulan, aku akan pergi ke Emron untuk menjemput Carla!”

“Carla, apa kamu setuju?” Tracy bertanya ke Carla.

“Setuju.” Carla menganggukkan kepala, “Mami, pengobatan adalah yang terpenting, Carla akan

menemani Mami berobat.”

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

“Anak pintar!” Tracy merasa bersyukur.

“Kalau begitu, kita putuskan seperti ini.” Daniel menekankan, “Kita semua harus menepati janji!”

“Ya.” Meskipun Tracy tidak menginginkannya, namun ia hanya bisa menghormati keputusan anak–

anak.

Tepat pada saat bersamaan, mobil telah sampai di depan pintu masuk Rumah Sakit Prima.

Ryan memberitahu dari luar mobil: “Tuan Daniel, kita sudah sampai!”

Daniel dan Tracy menggandeng tangan anak–anak turun dari mobil.

Lima orang sekeluarga berjalan masuk ke dalam rumah sakit, persis seperti keluarga yang harmonis.

Semua orang yang berlalu lalang tidak bisa berhenti menatap mereka.

Dua barisan orang yang sedang berbaris rapi, membukakan jalan untuk mereka lewat.

Ryan dan Hartono mengikuti mereka dari belakang,

Hartono bertanya dengan suara kecil: “Jelas–jelas sekeluarga harmonis, mengapa harus berpisah.”

“Sangat disayangkan!” Ryan hanya bisa menghela napas, “Jika tidak ada dendam dan kebencian ini,

mereka kini pasti sudah menjadi keluarga yang paling bahagia.”

Satu keluarga itu berjalan menuju Ruang Perawatan Khusus.

Tuan Besar sudah keluar dari UGD sejak setengah jam yang lalu, ia kini berada di Ruang Perawatan

Khusus.

Lily menunggu di pintu lift, saat lift terbuka, ia bergegas berkata: “Tuan Daniel, Tuan Besar sedang

sekarat,”

“Kakek Buyut...” Carla kaget hingga hendak menangis.

“Carla jangan menangis, kamu bisa membuat Kakek buyut kaget.” Tracy berbisik menghiburnya, “Kita

harus mengantarkan dia baik–baik untuk terakhir kalinya, biarkan dia pergi dengan tenang ke surga!”

“Iya.” Carla secepatnya mengusap air matanya.

Carlos dan Carles menarik napas dalam, mengatur suasana hati mereka.

Daniel merasa sangat berterima kasih, ia berkata dengan tulus: “Terima kasih!”

“Yang aku lakukan semua demi anak–anak.” Tracy sama sekali tidak menatapnya.

Tentu saja Daniel tahu yang ia lakukan adalah demi anak–anak, bagaimanapun kejadian ini pasti akan

membekas di hati mereka, sampai mereka tumbuh besar menjadi orang dewasa nanti, mereka pasti

bisa mengingat kejadian ini...

Jadi, meskipun Tracy begitu membenci Tuan Besar, namun di saat–saat seperti ini, ia bisa melupakan

kebenciannya untuk sementara waktu, memberikan contoh yang baik untuk anak anak!

Namun, meskipun demikian, ia sulit untuk melakukannya.

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

Daniel menggendong anak–anak masuk ke ruangan sebelah untuk mengganti baju APD.

Lily terisak dan berkata: “Tuan Daniel, tidak perlu ganti baju lagi, langsung masuk saja!”

Ini berarti, penyakit Tuan Besar sudah menyebar sampai ke organ–organ vital, sudah tidak ada

harapan lagi.

Daniel mengerutkan kening, ia menggandeng Carlos dan Carles masuk.

“Tunggu sebentar.” Tracy menggandeng Carla dan memberikannya kepada Daniel, “Aku akan tunggu

di luar.”

“Masuklah sama–sama. Tuan Besar ingin bertemu denganmu.” Daniel menatapnya dengan penuh

harap.

“Menurutmu, apakah mungkin?”

Tracy menatapnya dengan dingin, ia melupakan segala dendam dan kebenciannya untuk sementara

waktu semuanya demi anak–anak, namun ia tidak akan pernah masuk ke dalam ruangan untuk

bertemu dengan Tuan Besar.

“Baiklah...”

Daniel tidak dapat memaksanya, ia hanya dapat menggendong Carla, membimbing Carlos dan Carles

masuk ke dalam ruangan.

“Tuan Besar, bertahanlah. Sebentar lagi Tuan Daniel dan anak–anak akan sampai...”

Sanjaya menggenggam erat tangan Tuan Besar, ia menenangkannya sambil terisak.