We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Bab 1190
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 1190

“Benar, sekarang Nyonya Besar Louis menggunakan berbagai cara untuk mendekatkan hubungan Duke

dengan Nona Tracy. Kejadian hari ini juga merupakan trik rahasianya.”

“Kamu cari cara untuk memberi tahu Nona Tracy.”

“Kamu kira Nona Tracy tidak tahu? Nona Tracy yang sekarang tidak bodoh...”

“Benar juga, situasi saat ini sangat rumit. Mungkin Nona Tracy punya kesulitannya sendiri. Kita jangan

terlalu banyak ikut campur, pastikan keselamatan Carlos dan Carla saja.”

“Aku tahu, kamu jaga Tuan Daniel baik–baik, jangan biarkan dia tahu situasi di sini. Jika dia bertanya,

kamu harus mencari alasan...”

“Mengerti.”

Setelah menutup telepon, Ryan menjadi khawatir, tapi sekarang dia tidak bisa berbuat apa–apa, hanya

bisa menjaga Daniel, menunggu keajaiban terjadi dan berharap Daniel bisa segera sembuh.

Taman Bordeaux.

Hari itu hujan dan cuaca menjadi lebih dingin.

Hujan tadi malam belum berhenti sampai sekarang dan taman di luar tergenang air.

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

Tracy mengajak anak–anak ke perpustakaan untuk menghabiskan waktu luang di pagi hari.

Carlos membaca dengan tenang, Carla bercerita pada tiga anak kecil.

Tracy duduk di sofa membaca buku, sesekali menatap anak–anak dengan senyum hangat di bibirnya.

Terkadang bisa menenangkan diri, menghangatkan diri di rumah, minum sesuatu dan membaca buku

juga merupakan suatu kebahagiaan.

“Permisi.”

Terdengar suara yang familiar, Maggie masuk bersama pelayannya.

Pelayan mendorong dua troli berisi semua jenis makanan ringan dan minuman yang lezat.

“Nyonya Besar, kenapa Anda datang ke sini?” Tracy berdiri untuk menyambutnya.

“Setelah tahu kalian sedang baca buku di sini, aku membawakan makanan ringan.” Nyonya Besar Louis

selalu tersenyum, tenang dan santai, “Anak–anak, sini lihat, apa kalian menyukainya?”

Para pelayan meletakkan makanan ringan di atas meja satu per satu.

Carla dan ketiga anak kecil segera berlari, melihat dim sum yang lembut, membuat mereka

sangat bahagia.

Carlos tidak menanggapi, tapi tetap meletakkan buku di tangannya dan menyapa dengan sopan.

“Terima kasih, Nyonya Besar Louis.” Tracy berterima kasih dengan sopan.

“Keluarga sendiri, kenapa sungkan?” Maggie tersenyum, “Anak–anak, nenek juga suka baca buku.

Bolehkah nenek menemani kalian?” –––

“Oke––”

Anak–anak tidak peduli siapa yang menemani mereka, terlebih lagi Nyonya Besar Louis selalu mencoba

yang terbaik untuk membuat mereka senang setiap hari, jadi anak–anak tidak takut padanya.

“Tracy, aku saja yang menemani anak–anak, kamu temani Duke.” Maggie memegang tangan Tracy

sambil berkata dengan cemas, “Hari ini flu–nya semakin parah dan agak demam. Aku baru saja

melihatnya, dia bersandar di sofa dengan linglung sambil memanggil namamu.”

“Tadi pagi aku baru menemuinya dan sudah terlihat jauh lebih baik, tapi sekarang semakin parah?” Tracy

sedikit bingung.

“Iya, demam juga.” Maggie sangat sedih.

“Aku akan menemuinya.” Tracy menoleh dan memberi tahu anak–anak, “Kalian jangan nakal ya,

sayangku, baca saja di sini dan jangan lari sembarangan, mengerti?”

“Mengerti––” Carla dan ketiga anak kecil lainnya menjawab serempak.

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

“Carlos... Tracy hendak berbicara dengan Carlos, tapi Carlos sudah berkata, “Mami, setelah aku selesai

baca buku ini, aku akan segera kembali ke kamar dan mengikuti kelas online.”

“Bagus.” Tracy mengusap kepala kecilnya, lalu mengedipkan mata pada Naomi, “Awasi anak–anak.”

“Baik.” Naomi menundukkan kepalanya.

Tracy pergi bersama Paula dan dua pengawal wanita lainnya, sedangkan yang lainnya tetap di sana.

Naomi biasanya lebih waspada daripada Paula, jadi Tracy memintanya untuk tetap melindungi anak–

anak.

Tracy tiba di kamar Duke, mengetuk pintu, lalu masuk, kebetulan melihat Tamara sedang menyuapi

Duke obat: “Kakak demam, jangan sampai tidak minum obat, ayo minum obat ini...”

“Aku minum sendiri.”

Duke mendorong tangan Tamara menjauh, pada saat bersamaan, Tracy mendorong pintu dan berjalan

masuk

Saat melihat Tracy, Duke menjadi semakin gugup dan kehilangan kendali, hingga mendorong Tamara ke

lantai.

Dahi Tamara terbentur meja, terdengar suara “duk“...