We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Bab 1230
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 1230

Jett‘pergi menyelidiki, tapi tidak memberi kabar selama dua jam.

Tracy tidak bisa menahan rasa lelah. Dia berbaring di ranjang, perlahan lahan tertidur.

Dia tidur sampai keesokan paginya. Suara hujan petir di luar mengejutkannya.

Dia bergidik dalam tidurnya, tiba–tiba membuka mata, terdapat firasat yang sangat buruk dalam hatinya.

Dia menoleh dan melihat ke luar jendela, hujan turun dengan sangat deras.

Setelah diobati Tabib Hansen dan menjalani pemulihan selama beberapa bulan, gejala sisa Tracy sudah

sembuh total.

“Tapi, masalah psikologis tidaklah bisa disembuhkan dengan obat–obatan.

Setiap kali terjadi hujan petir. Tracy masih bisa teringat pada Bibi Juni, teringat pada hujan di Chiang

Mai...

Meskipun Linda Hilton dan Devina Wallance sudah mati dan dendam sudah dibalas, tapi insiden

tersebut sudah meninggalkan bayangan di dalam hati. Setiap kali terjadi hujan petir, adegan itu tetap

akan muncul dalam benaknya....

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

Selain itu, setelah kejadian tersebut, hati Tracy memiliki konflik yang tak dapat dijelaskan terhadap hujan

petir, sepertinya akan terjadi hal yang buruk setiap kali cuaca ini tiba...

“Tok tok!” Saat ini, terdengar suara ketukan pintu, kemudian terdengar suara Naomi, “Nona Tracy,

apakah Anda sudah bangun?”

“Masuklah.” Tracy bangun dari ranjang dan mengenakan gaun piyama.

Naomi membuka pintu dan masuk, membawa sepoci teh buah yang panas: “Minumlah teh panas ini.

Suhu hari ini turun, di luar sedikit dingin.”

“Apa sudah ada kabar dari Jeff?”

Tracy duduk di sofa, menerima teh buah yang diberikan Naomi.

“Masih belum ada.” Naomi menggeleng, “Mungkin keberadaan Presdir Daniel sulit diselidiki, butuh

sedikit waktu.”

“Ya.” Tracy menjawab, minum teh dengan perlahan.

“Ketiga bocah tertidur lagi.” Naomi berkata sambil tersenyum, “Sebelum tidur, mereka sudah makan

sesuatu, dan terus menanyakan Bibinya. Aku bilang Bibi sudah tidur dan akan mencari mereka setelah

bangun, mereka pun kembali ke kamar dan istirahat dengan patuh.”

“Mereka bertiga masih kecil, tepat berada di usia yang tidak punya kekhawatiran.”

Saat teringat pada ketiga bocah, muncul senyuman pada wajahnya. Tapi saat teringat pada anak sendiri,

perasaannya menjadi tertekan lagi––

“Tidak seperti Carlos dan Carla yang sudah bisa merasakan suasana hati orang dewasa, terutama

Carlos, sekarang seharusnya dia sudah bangun. Mungkin dia juga tahu terjadi sedikit konflik di antara

Papi dan Maminya. Aku khawatir bahwa dia juga sedang mencemaskanku.”

“Aku tahu Anda merindukan anak–anak, tapi coba pikirkan dari sudut pandang lain, mereka berada di

sisi Papinya, pasti aman. Setelah bertemu dengan Presdir Daniel, bicarakan baik–baik dengannya.”

Naomi menghibur.

“Berdasarkan sifat Daniel yang begitu keras, takutnya sulit untuk dibicarakan.” Tracy mengerutkan

kening dengan crat, “Selain itu, sepertinya kali ini dia benar–benar marah, maka memasukkan nomor

teleponku ke dalam daftar hitam, juga tidak membiarkan anak–anak menghubungiku..”

“Kalian sudah lama putus, atas dasar apa dia marah?” Naomi berkata dengan marah, “Selain itu, dulu

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

dialah yang bersalah pada Anda, dialah yang memaksa Anda pergi di hari pernikahan, membuat Anda

mengalami begitu banyak penderitaan.

Kemudian dia memercayai kakak beradik Keluarga Hilton, melindungi Presdir Devina. Semua utang itu

masih belum di perhitungan dengannya, atas dasar apa dia marah pada Anda?”

2/3

Saat mendengar ucapan ini, Tracy tersenyum pahit. “Terkadang, perasaan kedua orang sebenarnya

tidak bisa dibedakan siapa yang benar dan salah. Kalau berdiri di posisinya, dia juga merasa sangat

dirugikan. Orang yang dulu memaksaku pergi adalah Tuan Besar, kemudian yang percaya pada Victoria

juga Tuan Besar.

Tentu saja, demi Tuan Besar, dia memang mencampakkanku, tidak peduli sengaja maupun tidak

sengaja, pada akhirnya dia menyakitiku, juga membuat Bibi Juni mati...... Meskipun bukan dia yang

melakukannya secara langsung, tapi masalah itu tetap ada hubungan dengannya.

Berdasarkan logika, seharusnya aku membunuhnya, barulah bisa dibilang sudah balas dendam

sepenuhnya. Tapi demi anak–anak, aku melepaskan dendam, meninggalkan Kota Bunaken, memulai

kehidupan baru, bahkan setuju untuk menikah dengan Duke demi menghindarinya.

Aku mengira dengan berbuat seperti itu, maka bisa benar–benar putus hubungan dengannya. Tapi

sekarang kelihatannya, asalkan ada anak–anak, hubungan kami tidak bisa putus sepenuhnya.”