We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Bab 1314
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 1314

“Daniel, tujuan utama aku datang kali ini adalah ingin merundingkan masalah proyek gedung stadion.”

Akhirnya Tuan Besar Louis mengatakan tujuan kedatangannya, “Mengenai dokumen terkait, aku

percaya kamu sudah melihatnya. Sekarang pemegang saham yang lain tidak memiliki pendapat, hanya

menunggu kamu menandatanganinya.”

“Pemegang saham yang lain tidak memiliki pendapat?” Daniel sedikit menaikkan alisnya, “Mereka

sedang menunggu keputusanku, kan?”

Daniel tahu dengan jelas bahwa sebelum dia bersuara, pemegang saham yang lain pasti sama sekali

tidak berani berpendapat.

Maksudnya tidak memiliki pendapat, sebenarnya adalah jika Daniel setuju, mereka pun tidak ada

pendapat.

“Hehe, itu tentu saja.” Tuan Besar Louis tertawa canggung, “Pada akhirnya, masalah ini harus

menunggu persetujuan darimu.”

“Hm, membuatku menjadi orang jahat.” Daniel menyesap kopinya.

“Ini…” Tuan Besar Louis tidak menyangka Daniel akan berbicara begitu terus terang. Dalam hati, dia

merasa sangat tidak senang, tetapi tetap menahan emosinya dan berkata dengan ucapan yang manis.

“Saat ini kedudukanmu di dunia bisnis tidak tertandingi, maka segalanya hanyalah masalah satu kalimat

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

darimu, tidak ada orang yang berani meragukannya, sama sekali tidak ada perkataan yang membuatmu

menjadi orang jahat.”

“Bagaimana tidak ada? Jika aku menandatanganinya, maka akan menyinggung ibu dari anak–anakku.”

Daniel berbicara semakin terus terang. “Tidak masalah jika itu orang lain, tapi aku tidak berani

menyinggung wanita

itu!”

Mendengar perkataan ini, Tuan Besar Louis mengerutkan keningnya dengan kuat, lalu berkata dengan

heran, “Bukankah sejak awal kamu dan dia sudah berpisah? Dia berbuat seperti itu padamu, tapi kamu

masih.”

Setelah berhenti sebentar, Tuan Besar Louis pun melembutkan nada bicara, lalu mengubah

perkataannya menjadi lebih enak didengar.

“Secara publik, Keluarga Wallance dan Keluarga Moore sudah tidak saling berseteru. Secara pribadi,

kalian sudah tidak ada hubungan lagi. Kenapa.. kamu begitu takut padanya? Aku tidak mengerti.”

Perkataan yang terakhir dikatakan dengan sangat berhati–hati.

“Apa boleh buat?” Daniel mengangkat tangannya dengan tak berdaya, “Dia adalah ibu anak–anakku dan

anak- anak sangat mendengarkannya. Jika dia tidak gembira, lalu menangis dan ribut di depan anak–

anak, maka aku akan mendapatkan hukuman.”

Tuan Besar Louis tidak bisa berkata–kata, tentu saja dia tahu bahwa ini hanyalah alasan Daniel, tetapi

alasan ini sangat bagus, begitu bagus hingga membuatnya tidak bisa mencari kata–kata untuk

membantah.

“Jadi, mengenai hal ini, tidak ada gunanya kamu mencariku.” Daniel mendorong kotak perhiasan itu ke

depan Tuan Besar Louis, lalu berkata sambil tersenyum, “Orang yang menimbulkan masalah yang

harus

menyelesaikannya. Jika kamu sungguh tidak ingin membiarkannya berpartisipasi dalam proyek ini, maka

kamu carilah dia sendiri.”

“Bagaimana bisa? Aku…...”

“Tiba–tiba aku teringat, sepertinya aku memiliki janji temu dengan orang lain.” Daniel terlihat sangat

bingung. “Kalau tidak, kita pergi bersama saja…”

“Tidak perlu.” Tuan Besar Louis memasang wajah serius, lalu berdiri dan hendak pergi.

“Ah! Tuan Besar Louis.” Daniel menahannya, lalu menunjuk ke kotak warna perak itu, “Bawalah ini

kembali. Kelak saat mendapatkan menantu, mungkin masih bisa digunakan.”

Perkataan ini sekali lagi memicu emosi Tuan Besar Louis.

Tuan Besar Louis sangat emosi hingga wajahnya merah, lalu dia pun pergi dengan marah.

Bawahannya melihat kotak itu, tidak tahu harus mengambilnya atau tidak.

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

Ryan menutup kotak itu, lalu menyerahkannya pada seorang bawahan, “Ambillah, ini bernilai ratusan

miliar.”

Kedua orang itu hanya bisa mengambilnya, lalu buru–buru mengejar Tuan Besar Louis.

“Perlu saya antar?” Ryan bertanya.

“Katakan padanya mengenai beberapa mobilnya yang tidak sengaja ditabrak hingga rusak di Paris, aku

bisa memberikan ganti rugi.” Daniel menggoyang–goyangkan gelas birnya dengan perlahan–lahan.

“Puft!” Ryan tidak tahu harus menangis atau tertawa, tetapi dia juga hanya bisa melaksanakan perintah,

“Mengerti.”

Ryan buru–buru keluar untuk mengejar.

Winnie masuk untuk membereskan barang–barang, sambil berkata dengan suara kecil, “Presdir Daniel,

saya dengar sepertinya Duke Louis juga datang ke Kota Bunaken.”

Daniel sedang meminum bir, tetapi saat mendengar perkataan ini, tiba–tiba dia langsung menghentikan

gerakannya dan keningnya berkerut dengan kuat…

Apakah Duke datang mencari Tracy?

Dia sungguh mengabaikan hal ini. Tuan Besar Louis si rubah tua ini, sepertinya ingin menggunakan cara

halus dan keras. Diri sendiri tidak bisa menyelesaikan masalah, maka menyuruh Duke untuk pergi

memohon kepada Tracy agar dia berinisiatif mundur?