We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Bab 1324
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 1324

Tracy melihat ada puluhan panggilan tak terjawab dan puluhan pesan teks di ponselnya, semuanya

berasal dari Duke.

Tanpa perlu dilihat, Tracy sudah tahu apa isi pesan itu. Duke pasti meminta maaf, lalu

mengungkapkan perasaannya, berharap dirinya bisa memaafkannya, dan pada akhirnya berharap bisa

memulai kembali bersamanya...

Sekarang Tracy sangat pusing, tidak tahu harus bagaimana membuat Duke menyerah, sepertinya pria

itu sama sekali tidak mendengarkan perkataannya...

Saat sedang berpikir, sebuah nomor tidak dikenal meneleponnya. Tracy merasa nomor ini sedikit

familier, dia pun ragu sejenak, barulah menjawabnya, “Halo?”

"Halo, Nona Tracy, aku Frisca.”

Selamanya suara Frisca sangat lembut, seolah-olah

dia adalah orang yang tidak memiliki

temperamen, juga tidak punya suasana hati yang negatif, selalu bisa mengatur suasana hati yang baik.

"Halo." Mendengar nama ini, hati Tracy terasa sedikit tidak nyaman.

“Aku hanya ingin menanyakan bagaimana kondisi lukamu.” Frisca bertanya dengan perhatian, “Hari ini

ada begitu banyak orang di restoran, maka tidak sempat bertanya.”

"Tidak ada masalah besar, hanya luka kecil." Tracy menjawab dengan sungkan, “Terima kasih atas

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

perhatianmu!”

"Baguslah jika tidak apa-apa. Kalau begitu,

istirahatlah dengan baik."

Frisca berpesan sebentar, lalu mengakhiri

panggilan itu.

Tracy tidak mengerti maksud Frisca meneleponnya.

Hanya bertanya beberapa pertanyaan dengan

ingin membuat Tracy mengetahui keberadaan dirinya?

Mungkin saja...

Karena menerima panggilan telepon ini, secara alami Tracy teringat bahwa Daniel sedang menjalin

hubungan dengan Frisca. Seharusnya dirinya semakin bersiteguh menjaga jarak dengan Daniel...

Frisca sedang mengumumkan dominasinya!

Berpikir sampai di sini, hati Tracy terasa sangat tidak nyaman. Dia pun bangkit dan pergi mencari

Daniel, bersiap menyuruhnya pergi lebih cepat...

“Pangeran kecil mendaki gunung salju, mencari bunga angelonia seperti yang dikatakan di dalam

legenda. Asalkan menemukan bunga itu, maka bisa menyelamatkan tuan putri yang dicintainya.

Meskipun di sini sangat dingin dan ada begitu

banyak binatang buas, tetapi pangeran tetap sangat berani, karena dia tahu bahwa tuan putri sedang

menunggunya di dalam kastel...”

Daniel bersandar di kursi, sambil menceritakan

dongeng dengan suaranya yang penuh dengan daya

pikat.

Keenam anak itu mendengarkan cerita Daniel secara saksama, dengan berbagai posisi tubuh yang

aneh, ada yang menelungkup, berbaring ataupun bersandar di ranjang.....

Sambil mendengar ceritanya, Carla merasa ada yang tidak beres, maka dia pun bertanya dengan

bingung, “Papi, tidak benar, aku sudah membaca buku ini. Kenapa aku malah ingat bahwa pangeran

kecil naik ke bulan? Bukan gunung salju..."

"Benar, pangeran kecil bukan mau mencari bunga angelonia, melainkan batu safir...”

“Selain itu, pangeran kecil juga tidak memiliki

tuan putri..."

“Kalian dengarkan saja ceritanya, untuk apa

bertanya begitu banyak?” Carlos memotong perkataan Carles dan Carla, menasihati mereka

dengan gaya seorang kakak tertua, “Papi mengubah

jalan cerita, barulah lebih inovatif.”

"Oh!" Carles dan Carla menundukkan kepala mereka dengan kesal, tidak berani banyak bicara

lagi.

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

“Bapak galak, bapak galak, lanjutlah bercerita...”

Tini, Wini, dan Biti mendengar cerita dengan sangat antusias, mereka membuka mata lebar- lebar,

terlihat sangat bersemangat.

"Tadi kalian memanggil apa? Hah?” Daniel mengerutkan keningnya, berpura-pura serius.

“Oh....!" Tini, Wini, dan Biti saling memandang, lalu berteriak secara bersamaan, “Paman!”

“Itu baru benar, sungguh patuh!" Daniel menaikkan

sudut bibirnya dengan perasaan puas, “Baiklah, sekarang sudah sangat malam, kalian sudah harus

tidur!"

“Tidak mau, tidak mau, bacakan ceritanya sampai

selesai!!"

Ketiga anak itu mulai bermanja-manja, sekarang mereka sudah tidak takut pada Daniel, sebaliknya

malah suka bermain dengannya.

"Benar, Papi, berceritalah sampai selesai." Carla

juga bermanja-manja, “Aku tidak pernah mendengar cerita yang sudah diubah, sungguh ingin

mengetahui akhir ceritanya.”

"Benar, benar, apa kemudian pangeran kecil menemukan bunga itu?" Carles juga bertanya.

“Lain hari baru bercerita lagi.” Daniel meletakkan buku, lalu mematikan lampu, “Sudahlah, waktunya

tidur!"