We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Bab 1332
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 1332

“Benar. Hal yang paling penting sekarang adalah menemukan Tabib Dewa.” Ryan masih merangkul

secercah harapan, “Asalkan menemukan Tabib Dewa, maka Tuan Daniel akan selamat!”

“Benar. Tapi kita juga harus punya persiapan. Ekspresi Thomas serius. “Oh ya, bagaimana dengan Nona

Tracy? Kapan dia pulang?”

“Pulang apaan?” Begitu teringat pada hal ini, Ryan sangat cemas, “Tuan Daniel menyembunyikan

darinya dengan hati–hati, takut dia akan tahu mengenai penyakitnya. Nona Tracy juga

mempertimbangkan banyak hal, hubungan mereka berdua masih belum baik.

“Sudah seperti ini, mengapa masih tidak mengatakannya dengan jelas?” Thomas panik, “Kalau sungguh

terjadi sesuatu pada Tuan Daniel, maka tidak ada yang memimpin Keluarga Wallance. kondisi benar–

benar akan sangat kacau.”

“Benar. Aku juga cemas.” Ryan menghela napas, “Kalau Nona Tracy bisa kembali, setidaknya masih ada

nyonya rumah, ada Paman Sanjaya, dan Direktur Tomi yang bertanggung jawab, ditambah lagi dengan

perlindungan kita, setidaknya orang luar tidak berani bertindak. sembarangan.”

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

“Apa yang dipikirkan Nona Tracy? Meski tidak berpikir untuk dirinya sendiri, dia tetap harus memikirkan

anak–anak, ‘kan?” Thomas sangat cemas, “Ketiga anak masih kecil. Meski Paman Sanjaya dihormati

orang–orang, tapi dia hanyalah seorang pelayan Biar bagaimanapun, harus ada seorang nyonya rumah

yang bertanggung jawab di rumah.”

“Tidak ada gunanya kita cemas di sini. Laksanakan dulu hal-hal yang dipesankan oleh Tuan Daniel.”

Ryan sangat tidak berdaya.

“Menurutku, sudah waktunya bagi kamu dan Hartono untuk memainkan peran…….

Thomas melihat sekeliling, berkata dengan suara rendah, “Tuan Daniel tidak mau mengatakannya,

kalian bisa membocorkan sebagian rahasia secara tidak sengaja. Aku yakin. kalau mengetahui hal yang

sebenarnya, Nona Tracy pasti akan kembali.”

“Kalau ketahuan Tuan Daniel, maka akan gawat.” Ryan sedikit ragu–ragu, “Dia sangat sensitif terhadap

hal ini. Dia berharap Nona Tracy kembali ke Keluarga Wallance karena mencintainya, bukan karena

kasihan padanya.”

“Haiz, apakah ada bedanya?” Thomas berkata dengan kasar, “Karena mencintai pria itu, barulah wanita

bisa merasa kasihan padanya. Kalau tidak mencintainya, wanita juga tidak akan peduli meskipun pria itu

sekarat.”

“Ucapanmu masuk akal.” Ryan sedikit goyah.

“Memang begitu.” Thomas berkata dengan marah, “Aku tidak tahan melihat kalian yang berpacaran

dengan bertele–tele, sungguh menyebalkan. Kalau aku menyukai seseorang, aku akan langsung

membawanya pulang, untuk apa begitu banyak omong kosong?”

Ryan melihat Thomas dengan tatapan kagum, “Tidak disangka kamu begitu terbuka.”

“Jangan banyak bicara, cepat kerja.”

“Aku tahu.”

Kedua bersaudara bertindak secara terpisah, melaksanakan tugas yang dipesankan Daniel

Setelah membuat janji dengan Sanjaya, Direktur Toni, dan Pengacara Joey, Ryan kembali ke kamarnya

sendiri, merasa ragu–ragu apakah mau menelepon Naomi untuk membocorkan

sesuatu.

Saat ini, Naomi menelepon terlebih dahulu: “Ayo bertemu.”

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

“Sekarang?” Ryan sedikit panik. Seperti yang dikatakan Thomas, dalam masalah asmara, sebenarnya

Ryan adalah seorang yang sangat penakut……

Tiba–tiba, di tengah malam, Naomi mengajaknya untuk bertemu, dia sedikit tegang.

“Sekarang, segera.” Naomi sangat otoriter, “Di bawah pohon besar yang ada di belakang bukit Vila Sisi

Utara, 10 menit kemudian, aku harus melihatmu!”

Selesai bicara, Naomi langsung menutup telepon……

Ryan memegang ponsel dengan panik dan cemas. Setelah ragu–ragu sesaat, dia pun turun.

“Kak Ryan, sudah begitu malam, mau ke mana? Kalau ada masalah, kamu bisa menyuruhku

melakukannya.” Kebetulan Hartono kembali dan bertemu dengan Ryan.

“Aku mau keluar sebentar. Kamu jaga Tuan Daniel dengan baik di depan pintu kamarnya, bersiap

dengarkan instruksi kapan saja.” Ryan berpesan.

“Aku takut tidak bisa melakukannya…….” Hartono sedikit tegang. “Apa yang mau kamu lakukan? Kalau

tidak, biar aku yang melakukannya untukmu? Biar bagaimanapun, Tuan Daniel sudah terbiasa

denganmu. Kadang aku tidak mengerti apa yang dia maksud.”

“Aku akan segera kembali.”

Ryan berlari keluar dengan sangat cepat, mengemudi mobil, melesat pergi.

Saat melihat sosoknya, Hartono merasa sedikit aneh, tapi juga tidak berani banyak bertanya, bergegas

naik ke lantai atas dan berjaga di depan pintu kamar Daniel……