We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Bab 2043
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 2043 Hati Merasa Tenang

“Begitu juga bisa.” Dewi mengangguk berulang kali, “Untuk peralatan medis dan obat-obatan, aku bisa bantu

kalian membelinya, aku dulu pernah beli, jadi punya kenalan. Lagi pula, kalau kamu membelinya melaluiku,

kamu tidak akan menarik perhatian musuhmu.”

“Oke!” Willy mengangguk sambil tersenyum, “Kalau begitu, mohon bantuanmu.”

“Kami tidak tahu berapa biaya untuk membeli semua peralatan medisnya, jadi aku akan transfer 100 juta dolar

AS ke rekeningmu lebih dulu, apa menurutmu cukup?” Robin bertanya dengan

hormat.

“Tentu saja cukup, ditambah biaya pengobatannya saja masih cukup, tidak, justru terlalu banyak.” Dewi segera

berkata, “Kita adalah teman, aku mana bisa menerima begitu banyak uang darimu, lagi pula kamu sendiri juga

sedang kesulitan....”

“Hehe...” Willy tidak bisa menahan tawa, “Sejak kapan Tabib Dewa yang sangat mementingkan uang, jadi

begitu sungkan??”

“Itu....” Dewi merasa sedikit malu, “Aku memang serakah akan uang, tapi uang harus didapatkan dengan cara

yang benar. Kita adalah teman baik, kamu juga sudah membantuku berkali-kali, aku tidak bisa menagih biaya

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

pengobatan yang terlalu tinggi padamu.”

Sebenarnya itu semua hanya alasan. Yang terutama adalah, Dewi tidak tega meminta uang Willy. Meskipun dia

seorang Pangeran, tapi dia diremehkan keluarganya. Dia hidup dalam kegelapan sejak masih kecil dan sekarang

sepupunya mulai berencana untuk mencelakainya lagi, membuatnya tidak bisa kembali ke rumahnya.

Dia masih ada berapa banyak uang?

Dewi bahkan berpikir, kalau dia tidak punya uang, maka dia akan mengobatinya secara gratis

“Meskipun aku kelihatannya tidak cukup kuat, tapi selama ini aku telah menghasilkan banyak. uang dengan

menyembunyikan identitasku. Masalah uang, kamu tidak peru

mengkhawatirkanku.”

Willy berkata sambil tersenyum, “Uangnya akan kami transfer padamu dulu, jadi kamu bisa beli peralatan dan

obat-obatan dengan tenang. Kalau kamu tidak mau menerimanya, aku justru akan merasa tidak enak hati

karena merepotkanmu.”

“Kamu benar-benar punya uang sebanyak itu?” Dewi tidak percaya, “Kamu tidak memberikan semua uangmu

padaku, kan?”

“Bagaimana mungkin....” Willy menggelengkan kepalanya dan tersenyum kecut, “Apa aku terlihat selemah itu?

Kalau tidak, kamu sekalian bantu kami cari vila untuk kami tinggali menggunakan uang tersebut, aku tidak akan

memberimu uang tambahan.”

“Boleh.” Hati Dewi seketika merasa lebih tenang, “Aku akan menyiapkan beberapa mobil juga, untuk digunakan

sehari-hari.”

“Kalau untuk mobil tidak perlu, kami ada.” Robin berkata sambil tersenyum, “Tolong siapkan saja sisanya.”

“Tidak masalah, menghasilkan uang ‘kan, tentu saja tidak masalah.”

Dewi tersenyum bahagia, merasa seolah-olah dia telah melakukan perbuatan baik dan menghasilkan uang pada

saat yang sama, rasanya sungguh baik!!

“Cepat pulang dan istirahatlah lebih awal.”

Melihat senyumnya, Willy pun merasa lega.

Dia kelihatannya serakah akan uang, tetapi sebenarnya hatinya baik dan lembut, dia juga bisa memikirkan

orang lain.

Makanya, Willy harus mencari cara untuk membuatnya menerima biaya pengobatannya dengan

tenang....

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

“Kalau begitu aku pulang dulu, besok aku akan minta seseorang untuk mengurus hal-hal ini, nanti akan

kutelepon.” Dewi mengenakan topinya dan berpesan, “Aku perkirakan semuanya bisa beres dalam waktu

seminggu, jadi kita akan mulai pengobatannya seminggu kemudian, untuk sementara, kamu istirahatlah yang

baik dan tetap semangat.”

“Mengerti.” Willy mengangguk, “Robin, antar Dewi keluar!”

“Baik, Pangeran.”

Robin mengantar Dewi keluar, melihat Willy tidak memperhatikannya, dia pun menarik Dewi dan berkata dengan

suara rendah.

“Tabib Dewi, tolong carikan vila yang lebih besar, yang ada halaman dan lingkungannya yang lebih baik. Kalau

uangnya tidak cukup, aku bisa transfer lagi padamu.

Karena Pangeran tidak suka keluar dan biasa berdiam diri di rumah sepanjang hari, kalau rumahnya kecil, bisa

bikin depresi.”

“Oke, oke.” Dewi mengangguk-angguk, “Tenang saja, aku tahu apa yang harus dilakukan. Kalau uangnya tidak

cukup, kamu tidak usah transfer lagi. Uang ini sudah pasti cukup, apalagi di sini itu pinggiran kota, rumahnya

tidak mahal.”

“Terima kasih, terima kasih.” Robin berterima kasih berulang kali, “Selain itu, kamu tidak perlu membeli furnitur

apa pun. Pangeran sudah terbiasa menggunakan furnitur yang telah dibuat khusus, nanti akan aku atur sendiri.”

“Oke, tidak masalah.”