We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Bab 417
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 4.17

Saat bangun, Tracy melihat catatan yang ditinggalkan anak–anak, hatinya merasa sangat hangat.

Sudah hampir berlalu 20 hari sejak dipecat dari Grup Sky Well, dia pergi pagi dan pulang malam setiap

hari hanya bisa mcncmani anak–anak makan malamn, lalu harus buru–buru pcrgi bekeria.

Saat pulang kerja dini hari, anak–anak masih tidur, bahkan tidak ada waktu untuk mengobrol..….

Untung saja ketiga anak sangat patuh dan pengertian. Dia tahu bahwa mereka menyayangi dan sclalu

berpikir untuknya.

Tapi, Tracy tetap merasa sangat bersalah, hanya ingin segera mendapatkan uang, membayar biaya

pengobatan Bibi Juni, lalu kembali ke kchidupan seperti biasa, lebih banyak menemani anak–anak.

“Kring....” Ponsel berdering, Windy bertanya apakah Tracy sudah bangun.

Tracy segera berkemas, keluar dengan Iergesa–gesa, bergegas ke rumah sakit untuk bertemu dengan

Windy.

Windy menunggu Tracy di depan pintu masuk rumah sakit. Keduanya pergi ke bagian rawat inap

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

bersama. Saat berjalan. Tracy menanyakan kondisi ibu Windy. Windy menceritakan masa lalunya yang

menyedihkan

“Saat aku masih SMP, ayahku meninggal karena kecelakaan. Demi menyekolahkanku, ibuku bekerja

sebagai petugas kebersihan di sebuah perusahaan di kota.

Bos perusahaan itu sangat baik, tahu kondisi ibuku, bahkan mensponsoriku untuk bersekolah di kota.

Sejak SMA, semua biaya sekolah dan biaya hidupku disponsori oleh bos tersebut.

Saat aku kelas 3 SMA, terjadi masalah dengan bos perusahaan itu, polisi juga terlibat dalam

penyelidikan

Suatu hari, ada seorang misterius yang menerobos masuk ke perusahaan dan mencari bos. Ibuku

merasa orang itu mau mencelakainya, maka ingin pergi mengingatkannya. Kemudian, tidak tahu

kenapa, ibuku tidak berhati–hati dan terjatuh dari lantai atas......

Meski terjatuh di teras bawah dan nyawanya sclamat, tapi dia koma dan terus terbaring di ranjang

pasien selama 4 tahun......”

Setelah mendengarnya, hati Tracy merasa legang. Dia menarik Windy ke tempat yang tidak ada orang,

lalu bertanya dengan cemas: “Windy, apa nama perusahaan tempat ibumu bekerja? Siapa – nama

bosnya?”

“Nama perusahaannya Grup Smith, nama bosnya Jancs.” Kata Windy, “Scmarga denganmu, karena

itu, saat kamu memberitahu namamu saat kita pertama kali bertemu, aku merasa sangat akrab.”

...” Tracy tercengang, tidak bercaksi untuk waktu yang cukup lama.

“Kak Tracy, ada apa?” Windy melihatnya dengan bingung.

“Tidak disangka, kita berjodoh seperti ini.” Tracy sangat emosional, “James adalah ayahku!”

“Hah?” Windy sangat terkejut, “Aku pernah dengar dari ibuku, Direktur James punya scorang putri,

tidak disangka itu adalah kak Tracy.”

“Ayahku meninggal 4 tahun yang lalu, apa kamu tahu?” Tracy bertanya dengan berlinang air mata, “Dia

meninggal karena melompat dari gedung.”

“Aku tahu, aku lihat beritanya.” Saat mengungkit hal ini, mata Windy juga memerah, “Aku ingat dengan

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

sangat jelas, ibuku kecelakaan pada 20 April, Direktur James kecelakaan pada tanggal 21.”

**Tadi kamu bilang, ibumu melihat ada orang yang mau mencelakai ayahku?” Tracy bertanya dengan

cemas.

“Ya. Saat itu, ibuku meneleponku, berkata dengan tergesa–gesa bahwa ada orang misterius

mencrobos ke perusahaan untuk mencari Bos. Dia merasa orang itu mau mencelakainya, juga bilang

mau pergi mengingatkannya.

Saat itu, aku sangat mencemaskan ibuku, maka menyarankannya untuk pergi mencari satpam, tapi dia

menutup telepon sebelum selesai bicara. Aku pun meneleponnya lagi, tapi ponselnya sudah tidak aktif.

Malam itu, aku menerima kabar bahwa dia terjatuh dari lantai atas...”

Setelah menceritakannya dengan satu tarikan napits, air mata Windy mengalir....

“Saat aku tiba di rumah sakit, ibuku sudah tidak sadarkan diri, Direktur James juga berada di luar IGD.

Dia merasa sangat bersalah, melepaskan arloji dan memberikannya padaku, lalu pergi tanpa

mengatakan apa–apa.

“Saat itu aku bingung dan baru tahu setelah melihat berita pada keesokan harinya. Mungkin Direktur

James tidak punya apa–apa yang bisa diberikan padaku saat itu, arloji itu adalah barang berharga

terakhirnya. Dia ingin aku menjualnya untuk mengobati ibuku......”