We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Bab 604
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 604

“Aku sudah tahu semuanya.” Danicl langsung incnghilangkan keraguannya, mengerutkan keyin lalu

berkata dengan maralı, “Apa kamu babi? Menyembunyikan hal sebesar ini dariku, pergi berobat tanpa

sepengetahuanku?”

Tracy menatapnya dengan tatapan kosong, tidak bisa berkata apa–apa.

“Kenapa kamu tidak memberitahuku?” Daniel memegangi wajahnya, menggerakkan giginya dengan

kesal, “Apa menuruunu aku tidak bisa mengatasinya?”

“Bukan...” Tracy buru–buru menggelengkan kepala.

“Lalu, kenapa?” Daniel sangat marah, “Apa takut merepotkanku? Mempengaruhiku?”

Tracy tidak mengatakan sepatah kata pun dan hanya menundukkan kepalanya.

“Bodoh!” Danicl memeluknya crat–crat sambil menggigit bahunya dengan keras.

“Sakit!” Tracy menjerit kesakitan.

“Sakit itu benar, hanya rasa sakit yang bisa membuatmu mengingat ajaran!”

Daniel marah, cemas dan merasa bersalah

“Ternyata mimisanınu bukan karena rasa senang yang berlebihan, tapi karena keracunan. Ternyata

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

kanju terbangun di tengah malam, bukan karena mimpi buruk, tapi karena kesakitan. Ternyata scuiap

kali kamu bersembunyi di kamar mandi, kamu sedang menahan rasa sakit dari serangan racun itu...”

Memikirkan rasa sakit yang Tracy alami selama ini, dia sangat membenci dirinya sendiri, seperti ingin

mencekik dirinya sendiri sampai mati.

“Tidak apa–apa, Tabib Hansen sudah menemukan cara mengobatiku.” Tracy menghiburnya, “Setelah

beberapa hari pengobatan, aku sudah merasa jauh lebih baik. Jika aku melanjutkan pengobatan, aku

akan segera sembuh....”

“Tabib Hansen tidak sadarkan diri sekarang.” Daniel memotongnya, mengerutkan kening dan berkata,

“Dia tcrluka parah dan entah kapan bisa sadarkan diri.”

“Ilah???”

Tracy membclalakkan matanya, seperti ada guntur yang menggelegar di atas kepalanya.

Apakah harapan terakhirnya kini hancur lagi?

Dan ia juga malah melibatkan Tabil Hansen!

“Kenapa tidak memberitahuku masalah ini??” Danicl menyesal, “Jika aku tahu sejak awal, semuanya

tidak akan seperti ini.”

*Ma. Tracy jura mcrasa menyesal, “Tabib Hansen akan baik–baik saja, ‘kan? Akulalı yang iclali

membuatnya menjadi seperti itu, juga murid kecil itu...”

“Murid kecil itu baik–baik saja, hanya scdikit terluka.” Lily menjelaskan dengan pelan, “Bibi Juni dan

Amanda juga baik–baik saja, mereka berdua ada di sini, tapi Tabib Hansen masih di unit gawat

darurat.”

Tracy menundukkan kepalanya, mcrasa sangat putus asa.

Sekarang Tabib Hansen berada di batas antara hidup dan mati, apakah racunnya ini benar–benar tidak

dapat dikeluarkan?

“Tidak apa–apa, jangan khawatir.” Daniel segera meyakinkannya, “Aku sudah tanya, Amanda tahu

cara menusukkan jarum, murid kecil itu taliu cara membuat ramuan obat dan dengan bantuan Lily,

maka kita bisa melanjutkan pengobatanmu.”

“Benarkah?” Tracy menoleh melihat Lily.

“Benar.” Lily mengangguk. “Aku sudah meminta orang untuk menyiapkan ramuan obat sesuai dengan

resep dari Dixon si murid kecil itu, besok pengobatan bisa dilanjutkan.”

“Terima kasih…Tracy menghela napas lega, lalu berkata, “Tidak peduli bagaimanapun, kita harus

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

menyembuhkan Tabib Hansen, aku tidak ingin melibatkannya.”

“Jangan khawatir, kami sudah inengirim ahli bedah yang tcrbaik untuk mengobatinya.” Lily merasa

sangat bersalalı, “Maar, Nona Tracy, aku telah memcriksa scluruh tubuhimu scbclumnya, tapi tidak

mcmcriksi darah, semuanya karena kelalaianku hingga jadi seperti ini...”

“Kamu masih tahu kamu lalai?” Danici mendengus dingin,

“Iya, Tuan Danicl silakan menghukumku.” Lily menundukkan kepalanya

“Jangan salahkan dia, saat itu, pasti tidak akan pernah terpikir bahwa aku diracuni.” Tracy berbicara

kepada Lily, “Sekarang selesaikan masalah mendesak dulu.”

“Malam ini, istirahatlah dengan baik. Besok mulai pengobatan lagi, pasti akan membaik.”

Daniel dengan lembut menyentuh wajalinya.

“Ya.” Tracy mengangguk.

“Tidurlah.” Daniel membujuknya untuk tidur, lalu pergi dengan tergesa–gesa.

Begitu dia berjalan keluar dari ruang pasien, dia memberi perintah dengan suara rendah: “Kumpulkan

pasukan, bawa wanita gila itu ke hadapanku!”

“Tuan Daniel....”

“Sekarang! Lakukan sekarang!”

“Baik!”