We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Bab 648
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 648

“Asalkan wanita itu tidak ada, maka identitas ketiga anak bisa disembunyikan…...” Tuan Besar

mencrutkan kening, “Sekarang, tidak bisa menunggu sedetik pun, biar aku yang membereskan.

masalah ini, aku akan menyuruh orang untuk mengantar wanita itu sejauh mungkin…...”

“Tidak bisa!” Daniel menyela Tuan Besar, “Dia tidak bolch pergi......”

“Sudah seperti ini, kamu masih ingin dia tinggal di sisimu?” Tuan Besar emosi sampai wajahnya pucat,

“Otakmu bermasalah? Apa tidak bisa melihat lingkat keseriusannya?”

“Masalah generasi sebelumnya tidak ada hubungan dengannya.” Pemikiran Daniel sangat jelas, “Dia

hidup bersama ayahnya, sama sekali tidak pernah melihat ibunya, kecuali namanya, dia sama sekali

tidak tahu siapa ibunya, lebih tidak tahu lagi hubungannya dengan Grup Moorc. Atas dasar apa dia

harus menanggung dendam generasi sebelumnya?”

“Kamu.....

“Mengenai Keluarga Moore, kalau Kakek takut orang–orang tahu hubungan dia dengan Keluarga

Moorc, aku bisa berusaha menutup informasi, menghapus semua jejak yang ada, maka tidak akan ada

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

orang yang tahu. Mengenai tampangnya yang mirip Bella Moore, kalau begitu, kelak buat dia lebih

rendah diri, selamanya tidak muncul di depan umum, begitu sudah bercs....”

“Kamu benar–benar sudah gila.” Tuan Besar murka sampai wajahnya pucat, berteriak dengan marah,

“Kamu kira masalah bisa ditutupi sclamanya? Wanita ini punya jcjak kehidupan di masyarakat, kamu

bisa menghapus semua informasi itu?

Meskipun kamu menghapusnya, orang–orang yang pernah berinteraksi dengannya juga mungkin akan

membocorkannya. Kamu mau membunuh mereka semua?

Masih ada ayahnya yang pernah berada di dunia bisnis. Informasi itu tidak mungkin bisa dihapus

semuanya. Asalkan ada sedikit petunjuk, maka Keluarga Moore bisa menyelidikinya.

Sebaliknya, mengenai ketiga anak itu, karena dulu dia sendiri yang membesarkan mereka, tidak

mengumumkannya pada publik setelah mengenalmu, hanya ada sedikit jejak di dunia ini, kita cukup

memberikan identitas baru pada mereka....”

Saat mendengar ucapan ini, Daniel terdiam. Ucapan Tuan Besar bukan tidak masuk akal. Dilihat dari

sudut pandang rasional, tidak peduli bagaimanapun, Tracy memang tidak boleh dibiarkan tinggal......

Tapi, dia berat hati, tidak bisa melepaskannya.

“Sekarang bukan waktunya untuk mempertimbangkan perasaan.” Tuan Besar terus berbicara, “Meski

bukan demi aku, bukan demi membalaskan dendam ayahmu, bukan demi kepentingan Grup Wallance,

seudaknya kamu harus mempertimbangkan ketiga anak itu, kan? Demi anak, wanita itu tidak bisa

tinggal.”

“Jangan bicara lagi....”

Daniel terduduk lemas di kursi, seolalı–olah ada dua tangan yang sedang tarik–incnarik hatinya, yang

satu adalah rasional, yang satu lagi adalah perasaan, keduanya berusaha sekuat

tenaga untuk menariknya ke arah mereka sendiri, tarik–menarik yang sangat sengit itu seolah olah

akan membuat hatinya hancur berkeping–koping......

Pada saat yang sama, di sisi lain.....

Devina hendak pergi. Thomas membawa sckclompok pengawal mengejar, lalu mengepungnya.

“Presdir Devina, harap serahkan obat penawarnya.” Thomas maju, langsung bernegosiasi.

“Bagaimana kalau aku tidak menyerahkannya?” Devina mencibir, “Kalian berani menyentuhku?”

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

“Kelihatannya sungguh ada obat penawar.” Thomas sangat gembira, “Presdir Devina, sebaiknya Anda

serahkan, jangan memaksa kami bertindak.”

“Kamu berani?” Devina mengangkat alis.

Thomas mengangkat tangan, beberapa orang segera mengepung Devida dengan rapat, belasan pistol

mengarah padanya.

Devina benar–benar terkejut, tidak menyangka mereka sungguh berani mengarahkan pistol padanya.

Dia berteriak dengan marah: “Thomas, kamu sudlah bosan hidup?”

“Maaf, Presdir Devina, aku hanya melaksanakan tugas.” Thomas mengayunkan tangan, “Bawa dia.”

“Tuan Besar.”

Saat ini, seorang pengawal datang dengan tergesa–gesa, melaporkan sesuatu dengan berbisik.

Tuan Besar mengerutkan kening, mendongak dan bertanya pada Daniel: “Untuk apa kamu menangkap

bibimu? Dia datang untuk menjelaskan masalah, tidak melakukan apa–apa. Cepat

lepaskan dia.”

“Dia meracuni Tracy, membuat Tracy menderita.” Daniel berkata dengan dingin, “Kebetulan, Kakek

suruh dia serahkan obat penawarnya.”

“Boleh.” Tuan Besar menjawab dengan lugas, “Tapi, kamu harus berpisah dengan wanita itu.”