We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Bab 667
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 667

Henky berlari dengan panik, tersisa Tracy yang sedang menangis di tengah hujan, sambil mcmcluk

Bibi Juni...

“Nona...” Bibi Juni menggenggam crat tangan Tracy, mulutnya memuntahkan darah, tetapi masih

berusaha keras memanggilnya, “Nona...”

“Bibi Juni, jangan takut, Bibi akan baik–baik saja. Aku tidak akan membiarkan sesuatu terjadi padamu.

Tracy menangis gemetar, “Bibi tidak boleh pergi. Saat ini, aku tidak punya siapa–siapa, aku hanya

punya Bibi...“,

Jika Bibi Juni pergi, hidupnya sungguh tidak ada harapan lagi.

Dia bahkan rela yang mati tertembak adalah dirinya, ia tidak ingin terjadi apa–apa pada Bibi Juni.

“Nona...” Mata Bibi Juni terbuka lebar–lebar, air matanya tidak berhenti mengalir bersama air hujan,

beserta dengan darah, dia berusaha keras mengucapkan sebuah kalimat, “Harus terus hidup, icrus

hidup, terus hidup..

“Bib Juni... Baru saja Tracy ingin bicara, tangan Bibi Juni sudah menggantung.

“Bibi Juni, Bibi Juni...” Suara Tracy gemctar, memanggil namanya dengan pelan, “Bibi Juni, jangan

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

menakuriku. Bangunlah, bangun...”

Bagaimanapun dia memanggilnya, Bibi Juni ictap tidak merespons apa–apa, dia jatuh dalam pelukan

Tracy, sedikitpun tidak bergerak

Yang pernah begitu akrab, penuh kasih terhadapnya, tidak merespons apa–apa lagi.

Tracy khawatir dan membuka matanya dengan lebar, membuka muluinya besar–besar, ingin

meneriakinya, tetapi sepatah kata pun tidak keluar.

Dia tidak berani percaya, Bibi Juni yang pernah memberinya kehangatan yang tak terbatas, benar–

benar sudah meninggalkannya?

“Tidak...” Tracy menieluk Bibi Juni dengan erat, erat hingga gemetar. Setelah waktu yang lama,” dia

mengangkat kepalanya dan menangis dengan sangat pilu. “Aaaaaaaaaa_l.

Seperti seckor binatang yang putus asa, dia mengeluhkan ketidakadilan nasibnya...

Dia tidak mengerti sebenarnya apa kesalahannya, kenapa Tuhan menghukumnya seperti ini?

Gaun pengantin yang putih bersih, sekali lagi terkena noda darah. Hanya saja, kali ini adalah darahnya

Bibi Juni.

Dia berharap itu adalah dirinya!

Tidak lama kemudian, mobil ambulans datang memeriksa Bibi Juni di tempat, lalu menyampaikan:

“Maaf...”

Di sampingnya, Henky panik, tidak tahu bagaimana menghiburnya. Hanya bisa berkata

berulang–ulang: “Maaf, maar...”

Orang dari pihak rumah sakit bicara beberapa kalimat, Tracy tidak merespons apa–apa, mereka hanya

bisa pergi.

Hanya tersisa Henky berdiri di sampingnya seorang diri, menatapnya dengan kasihan.

Waktu berlalu sedikit demi sedikit, Tracy duduk di tengah hujan sambil memeluk Bibi Juni duduk dari

siang hari hingga senja.”

Hari sudah malam, langit sudah gelap, dan hujan masih turun.

Hujannya tidak besar, tetapi sudah membasahi Tracy, hingga darahnya menjadi bersih...

“Tracy, bawa Bibi Juni masuk.” Henky membujuknya dengan hati–hati, “Jangan biarkan dia kelujanan.”

LITT

Mendengar kalimat ini, Tracy menundukkan kepala melihat Bibi Juni yang ada di pelukannya, akhirnya

dia mcrcspons. Dia bangun dengan gemetaran, menyerel tubuh Bibi Juni yang berat, dia menangis

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

dan berkata: “Aku antar Bibi pulang, kita pulang..”

“Aku bantu.” Henky hendak menghampiri.

NAwas! Tracy berteriak.

Henky kaget, dia buru–buru mundur. |

Tracy mengeluarkan seluruh tenaga menyeret Bibi Juni ke dalam rumah, tetapi baru beberapa

langkah, kepalanya kembali mengalami sakit yang parah, seperti ada sebilah pisau yang sedang

berputar, merobek otaknya hingga berkeping–keping...

Tracy berlutut di tanah, satu tangannya memegang kepalanya, satu tangan lainnya menggengg erat

tangan Bibi Juni, tidak ingin melepaskannya.

Tracy, kamu, kenapa kamu?” Henky kaget hingga berteriak, “Kamu jangan menakut–nakutiku. Aku..

Aku panggilkan dokter.”

Henky buru–buru berlari:

Darah mengalir dari hidung Tracy, mencies ke tubuh Bibi Juni. Rasa sakit yang hebat masili te

menyebar, hampir membuat kepala Tracy pecah..

“Aaaaaaaaah–––”

Tracy kesakitan hingga terjatuh di tanah, Melihat langit yang sedang turun hujan lebat, langit yang

gelap, hanya ada keputusasan di hatinya...

ula menutup matanya, menerima nasibnya, menerima kedatangan kematian