We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Bab 700
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 700

“Ini mudah....” Ryan mengambil anak panah dengan percaya diri.

“Tidak boleh menyentuh tangkai bunga!” ucap Tracy.

Ryan tertegun sejenak. Wanita itu memegang mawar menggunakan mulut, hanya memperlihatkan

sebagian tangkai bunga. Meskipun berhasil mengenai tangkai bunga dan tidak melukai wanita itu pun

sudah termasuk tingkat kesulitan tinggi.

Sekarang tidak boleh menyentuh tangkai bunga, namun ingin merontokkan habis kelopak bunga?

Ini sudah sulit, ditambah sulit lagi!

“Kenapa? Tidak berani?” Tracy menaikkan alis mencibir, “Masih sempat untuk mengaku kalah.”

Para pengusaha lain juga menglicntikan kegiatan mereka dan melihat kemari. Ada beberapa orang

yang membawa gelas alkohol mendekat menyaksikan keranaian. Di saat seperti ini, mana mungkin

mengaku kalah?

“Tentu saja tidak.” Ryan lokas menjawab, “Mari bertanding, siapa yang takut?”

“Kak Ryan, bagus sekali!”

Hati Hartono membara api saat diprovokasi oleh Paula tadi. Sckarang ia berharap Ryan dapat

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

melampiaskan kembali kepada mereka.

“Kckanak–kanakkan!” Paula memutar mata ke atas sambil memegang bunga mawar di mulut.

“Presdir Danic), aku bilang dulu, ya.” Tracy mengangkat gelas alkohol dan memperingatkan dengan

angkuh, “Jika sampai melukai orangku, maka aku tidak akan sungkan!”

“Sudah dengar?” Daniel menaikkan alis melihat Ryan.

“Tuan Daniel, tenang saja.” Ryan mengernyitkan kening. Walaupun agak sulit, tapi ia tidak bisa

mundur.

“Kalau begitu, mari mulai.” Naomi mengambil anak panah, menaikkan alis dengan arogan, “Kamu

duluan, silakan!”

“Tidak perlu.” Martabat pria Ryan terprovokasi, Wanita dulu, silakan!”

“Ok.” Naomi tidak sungkan lagi. Ia mengambil anak panah dan mundur beberapa langkah. Kira kira

dengan jarak dua puluh meter, membidik bunga mawar di mulut Paula....

Terdengar suara, ‘Swushhh!

Anak panah itu mengenai bagian tengah bunga mawar, menggores kelopak bunga, membuat kelopak–

kelopak bunga mawar bertebaran.

Paula mcmcjamkan mata, lalu membuka mata. Beberapa kelopak bunga mawar bergantungan di

kelopak matanya.

“Bagus sekali!” Beberapa pengusaha bertepuk tangan dan berseru.

Keterampilan tangan Naomi benar–benar luar biasa. Anak panah yang melesat keluar, sama sekali

tidak menggoyangkan langkai bunga. Anak panah itu hanya mengenai kelopak bunga dan berhenti

tepat di papan target, lalu bergetar sedikit.

“Giliranmu.” Naomi menaikkan alis dengan bangsa, lalu menyingkir ke samping.

Ryan mengambil anak panah berjalan mendekat. Ia baru saja ingin melempar anak panah, Naomi

tiba–tiba berkata, “Tidak bolch menyentuh daun.”

“...” Ryan membclalakkan mata, “Tadi, kenapa kamu tidak bilang?”

Naomi baru saja mengenai bagian tengah bunga, sekarang hanya tersisa bagian bawah bunga yang

berantakan. Sedangkan di samping bunga itu ada dua helai daun. Jika daun saja tak bolch disentuh,

maka kesulitannya benar–benar bertambah.

“Tadi aku juga tak mengenainya.” Naomi inerentangkan kcdua tangan dengan percaya diri.

“Kamu....” Ryan menggertakkan gigi dengan murka. Tetapi, banyak orang yang melihat, ia tidak bolch

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

berdebat dengan wanita.

“Kak Ryan, semangat!” Hartono membantu mengelap keringat Ryan.

Daniel malah menyicipi alkoholnya dengan pelan, kelopak matanya tidak mclihat ke atas.

“Presdir Daniel tannpak tidak cemas?” Tracy menggodanya, “Jika kamu kalalı, bukankah akan sangat

memalukan?”

“Keluarga Wallance kami tidak pernah kalah.” Daniel mengoyang–goyangkan gelas alkohol.

Baru selesai bicara, anak panah Ryan sudah melesat. Mengenai kelopak bunga dengan sempurna

tanpa mengenai daun dan tangkai.

Kelopak bunga berjatuhan ke tubuh Paula, menghiasi baju hitamnya dengan warna merah.

Ada sebuah keindahan yang tersebar...

“Hebat!” Para pengusaha di sekitar tak berhenti bertepuk tangan.

Walaupun kelopak bunga yang jatuh kali ini tak lebih banyak daripada Naomi, tctapi di bawah

persyaratan yang sulit itu, sudah tak mudah baginya untuk mengenai target!

“Keterampilanmu tak buruk.” Naomi menyunggingkan senyuman, “Aku terlalu meremchkanmu!”

Ryan mendengus dan membuat gestur tangan ‘Silakan: la ingin melihat bagaimana aksi Naomi

sclanjutnya.

Sekarang sckuntum bunga mawar sudah berantakan. Tidak mudah untuk menargeli kelopak