We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Bab 736
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 736

Benar, siapa pun tidak menyadari, ada scbuah cincin emas hitam di kaki elang peliharaan terscbut.

Itu adalah cincin pernikahan Tracy dan Daniel di tahun itu...

Mungkin orang lain tidak menyadarinya.

Saat si Elang hendak menyerang Carlos, dia tiba–tiba berhenti lcpat dihadapannya, karena mendengar

suara peluit.

Carlos yang melihat Elang itu, kebetulan melihat cincin itu dari sudutnya pandangnya...

Saat itu, Carlos tidak hanya takut, tapi juga terkejut!

Setelah kejadian itu, semua orang sibuk menindaklanjuti masalah ini. Hanya Carlos yang terus

memikirkan cincin itu...

Dia sama sckali tidak merasa takut, juga tidak punya trauma, dia hanya sedang berpikir, kenapa cincin

maminya bisa ada pada clang itu.

Kenapa?

Elang itu adalah binatang peliharaan orang yang tinggal vila bagian utara, jika bisa menemukan

identitasnya, maka ia bisa mendapatkan petunjuk untuk menemukan mami.

Lalu, Carlos melepaskan sebuah robot merpati yang lain, ingin merekam pemilik vila di bagian ulara!

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

TITE

Robot merpati terbang semakin tinggi dan semakin jauh...

“Tok tok!” Di saat ini, dari luar tiba–tiba terdengar suara ketukan pintu, Lily bertanya dengan suara

pelan, “Carlos, apa kamu di dalamn?”

Carlos tahu merpatinya tidak bisa tiba secepat itu, akhirnya dia pergi membukakan pintu dulu, “Dokter

Lily, ada apa?”

“Carlos, apa bisa berbicara sebentar?” Dokter Lily berjongkok, memandangnya dengan lembut, “Bibi

tahu tadi kamu pasti ketakutan, tapi kamu adalah lelaki sejati, jadi tidak menangis...

“Kupikir bibi salah paham.” Carlos memotong ucapan Lily dan berkata dengan tenang, “Aku akui saat

itu aku memang merasa takut, tapi setelah berlalu, sudah tidak apa–apa. Sekarang aku sungguh

sedang sibuk, bukan sedang bersembunyi. Bibi tidak perlu khawatir.”

“Oh...” Lily tertawa canggung, “Baiklah kalau tidak apa–apa...”

“Terima kasih!” Carlos berterima kasih dengan sopan, “Apa masih ada hal lain?

“Tidak ada.” Lily buru–buru menggelengkan kepala, “Kalau begitu, kamu lanjutkan kesibukanmu. Bibi

tidak mengganggu lagi.”

“Carles dan Carla butuh perhatian darimu!”

Carlos menundukkan kepala memberi horinat, lalu segera menutup pintu kamar.

Lily sedikit tak berdaya, tapi hanya bisa ke ruang kerja untuk menghibur Carles dan Carla.

Carlos berjalan ke depan komputer, lanjut mclacak robot merpatinya. Saat ini, robot itu sedang terbang

menuju vila bagian utara.

Kamera yang dibawa oleh robot merpati akan merekam segala sesuatu yang ada di bawahnya dengan

sangat jelas, melalui jaringan yang akan dikirimkan ke komputer Carlos.

Carlos memandangi layar komputer dengan gugup, menunggu robot merpati itu mengungkapkan

kebenarannya.

Di saat ini, dari luar terdengar lagi suara ketukan pintu.

Carlos mengernyitkan keningnya, bertanya dengan kesal: “Siapa?”

“Carlos, Kakek buyut meminta orang dapur menyiapkan sarapan, ayo makan bersama, sedikit saja.”

Terdengar suara Tuan Besar yang hangat, selain itu, juga ada suara Carles dan Carla...

“Kakek buyul, apa sungguh ada bakpao babi?” Tanya Carles dengan gembira.

“Ada, Kakek buyut sudah meminta Bibi Riana mempelajarinya.” Kata Tuan Besar sambil tersenyum,

“Cepat pergi lihat, cnak atau tidak.”

“Hore...” Carles bersorak dan berlari ke lantai bawah.

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

“Di mana kak Carlos?” Carla mencari Carlos,

“Scdang dipanggil.” Tuan Besar dengan penuh kasih sayang membelai rambut Carla, “Kamu turun

dulu saja, sebentar lagi kita juga turun.”

“Oke... Aku cari Roxy dului

Carla turun sambil melompat kegirangan.

Di dalam kamar, Carlos scdang menatap layar komputer tanpa berkedip. Merpati itu sudah terbang ke

bagian utara, semakin dekat dengan vila. Dia tidak ingin melewatkannya, tapi orang di luar sedang

menunggunya, dia terpaksa harus membuka pintu kamar dulu. 14

“Carlos...”

“Kakek buyut, sekarang aku tidak lapar. Kalian makan dulu saja.”

Carlos berbalik melihat komputernya sejenak, hatinya sangat gelisah. Jika diganggu lagi, ia akan

melewatkannya lagi.

“Carlos, Kakek buyut ingin mengobrol denganmu...

“Sckarang aku sedang tidak ingin mengobrol.” Carlos keceplosan.

Eksprcsi Tuan Besar mcmbcku, tatapan matanya pun menjadi suram.

Carlos menyadari sikapnya barusan tidak sopan, dia segera meminta maaf, “Maaf, aku sungguh

sedang mengerjakan sesuatu. Kakek buyut sarapan dulu saja.