We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Bab 794
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 794

Namun, dia menelepon nomor Gigolo.

Danicl berjalan keluar dari kamar Victoria dan tidak ada seorang pun di luar.

Tapi, Daniel bisa merasakan ada sepasang mata yang menatapnya dalam kegelapan, itu pasti mata–

mata Tuan Besar.

Dia berada di kamar Victoria hampir satu jam, itu sudah termasuk lama.

Tuan Besar seharusnya tidak akan mengatakan apa–apa lagi

Daniel bergegas kembali ke kamar, telepon terputus, dia mengunci pintu, lalu pergi ke kamar mandi

dan menggunakan ponsel Gigolo untuk menelepon Tracy kembali.

“Halo!” Suara Tracy masih lemah.

“Ada apa denganmu? Suaranya tidak seperti biasanya.”

Daniel jelas–jelas merasa sedih, tapi dia hanya bisa berpura–pura tidak tahu apa–apa.

“Aku ingin bertemu denganmu,” kata Tracy

“Katakan alamatnya.”

Setelah menutup telepon, Daniel segera meminta Ryan untuk mengambil perlengkapan.

Untungnya, Ryan sudah bersiap, ke mana pun Danicl pergi, dia akan meninggalkan satu set

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

perlengkapan topeng di bagasi mobil.

Setelah Daniel mengganti pakaian di kamarnya, dia keluar dari jendela dan bergegas ke vila

Tracy

Kamar tidur utama di lantai salu.

Tuan Besar berbaring di ranjang dengan lelah sambil mendengarkan laporan Sanjaya: “Tuan Daniel

tadi berada di kamar Nona Victoria selama tujuh puluh lima menit, apakah Anda sudah tenang?”

“Sepertinya anak itu keras kepala tapi berhati lembut, aku tahu dia pasti tetap akan mempedulikan dia.”

Tuan Besar sangat senang. “Sckarang Victoria tidak dalam keadaan sehat dan setclah dia sembuh,

biarkan mereka incnjalin hubungan untuk sementara waktu, maka tujuan kita akan tercapai.”

“Iya, iya, sudah sangat malam, istirahatlah.” Sanjaya mcyakinkan, “Di usia Anda seperti ini, jangan

begadang.”

Tuan Besar benar–benar lelah dan tiba–tiba terpikir suatu masalah lagi: “Tidak, mungkin anak itu

sengaja bertindak seperti itu, jadi jangan anggap enteng”

“Jangan khawatir, akan saya perhatikan.”

Sanjaya menyelimutinya, lalu pelan–pelan pergi.

Sanjaya datang ke lantai dua untuk mengamati. Pintu kamar tidur utama terkunci dan lampu di

dalamnya dimatikan. Dia melihat keluar jendela dari kamarnya lagi. Ada semua mobil di arca parkir.

Sepertinya Tuan Besar terlalu banyak berpikir.

Daniel mengenakan topeng memanjat dinding, lalu mengarah ke jendela Tracy,

Mereka mungkin khawatir guntur akan mengganggu Tracy lagi, jadi mereka mengunci semua

pintu dan jendela.

Daniel tidak bisa masuk melalui jendela, jadi dia hanya bisa menggunakan ponselnya untuk

memberinya sinyal.

Tracy segera bangkit berdiri, lalu membuka jendela.

Daniel melompat masuk dan melihat wajahnya yang pucat. Dia ingin memeluknya, tapi dia menahan

diri dan pura–pura tidak tahu apa–apa, lalu bertanya, “Ada apa denganmu? Raut wajalumu tidak

terlihat bagus.”

“Tidak apa–apa.”

Tracy jelas–jelas lemah tak berdaya, tapi dia berpura–pura kuat dan menyeret kakinya yang lemah ke

ranjang.

Daniel mengulurkan tangan untuk memapahnya, tapi dia mengerutkan kening dan mendorongnya

menjauh: “Aku tidak selemah itu.”

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

Keras kepala dan kekuatannya sangat kontras dengan kelemahan Victoria,

Tracy berbaring di ranjang baru merasa lebih nyaman, tapi entah kenapa tubuhnya masih kedinginan.

Daniel hanya berdiri di samping ranjang sambil menatapnya dengan tenang, tapi hatinya sangat

rumit...

“Kenapa kamu melihatku?” Tracy mengerutkan kening.

Daniel melepas mantelnya dan berbaring di sampingnya, mengulurkan tangannya untuk membawanya

ke dalam pelukannya dan Tracy tidak melawan, diam–diam meringkuk di dadanya, tubuhnya masih

berkeringat dan bahkan gemetaran, tapi dia malah menahannya sekuat tenaga.

Tidak ingin dia mengctahuinya...

“Tubuhmu sangat dingin.”

Daniel tidak mengeksposnya dan hanya menggosok tubuhnya yang sedingin es dengan telapak

tangannya yang besar.

“Apa kamu tahu kenapa aku ingin bertemu denganmu?” Tracy menutup matanya dan menggosok

tubuhnya dalam pelukan Daniel, “Karena kamu sangat hangal, di dalam pelukanmu

tidak begitu dingin...”

Mendengar kalimat ini, Daniel merasa semakin sedih dan matanya memerah...

Wanita bodoh ini masih sama seperti dulu, jelas–jelas sedang kesulitan, tapi masih suka berpura pura

kuat...