We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Bab 802
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 802

Semua orang sibuk di sore hari.

Daniel kembali ke kantor untuk menangani masalah dan Tracy pergi ke Laut Selatan untuk memeriksa

pangkalan.

Duke sibuk menjamu lima mitra dan keluarga inereka. Lalu, ia juga menyiapkan pesta makan malam

sederhana untuk menenangkan suasana berantakan tadi malam.

Daniel masih sedang menandatangani dokumen di kantor.

Duke menelepon dan berulang kali mendesak: “Daniel, kamu harus datang ke acara makan malam ini,

sckarang proyek berjalan seperti yang kamu rencanakan, kamu juga jangan meinbuatku malu, jangan

mempersulitku.”

“Oke, tempat biasa, kan? Aku akan datang tepat waktu.” Daniel tidak ingin berbasa–basi dengannya

lagi.

“Oke, aku tunggu.”

Setelah menutup telepon, Daniel meminta Ryan memlruat jadwalnya, lalu pergi rapat dengan Direktur

Toni dan yang lainnya untuk membahas produk teknologi baru...

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

Rapat hingga jam 18.00 dan Daniel masih sibuk dengan pekerjaannya,

Ryan sudah mengingatkannya, tapi dia tidak berani mendesaknya terus–menerus, jadi dia hanya bisa

terus triclihat jam.

Daniel menyelesaikan pekerjaannya hingga jam 18.20, melihat langit sudah gelap, dia bergegas pergi

ke Taman Lukehills.

Pada saat ini adalah jam sibuk di kota dan jalanan sangat macet, lak terasa jam sudah menunjukkan

pukul 19.00. Mobil mereka terjebak di pintu keluar tol dan mereka menemukan mobil Rolls–Royce

silver lagi.

Harlono berteriak dengan kencang: “Mereka lagi, dunia begitu sempit, kali ini tidak boleh bjarkan

mercka menyalip.”

“Santai saja, jangan sampai terserempet, akan memakan waktu lebih lama.” Ryan mengingatkan.

“Tidak akan.” Hartono sangat kompetitif dan dengan cepat menyalip ke depan, lalu melaju di depan

mobil Rolls–Royce silver,

“Hahaha...” Hartono sangat senang, “Akhirnya aku menang kali ini, wanita itu sangat mengesalkan!”

Daniel mendongak melihat kaca spion,

Mobil Rolls–Royce silver juga incnerobos kc kerumunan dan menyusul. Wanita yang mengendarai

mobil mengcrutkan kening, tampak seperti kucing liar yang marahi.

Hartono segera incmpcrccpat laju, mendahului incrcka.

Mereka berdua saling bertatapan, meskipun itu dendam, tapi tidak ada maksud lainnya.

Daniel tiba–tiba bertanya, “Hartono, sudah berapa lama kamu bekerja untukku?”

“Hah?” Hartono tertegun sejenak dan buru–buru menjawab, “Delapan, delapan tahun, Tuan Danici.”

“Dia sudah bekerja sejak dia umur liga belas tahun.” Ryan menambahkan.

“Hm.” Daniel mengangguk.

Tangan Hartono yang memegang kemudi gemetaran, mengira dia telah melakukan kesalahan dan

Tuan Daniel ingin memnccatnya.

“Aku akan memberimu tugas!” Daniel tiba–tiba berkata.

“Tuan Daniel, katakanlah, meskipun harus naik ke gunung pisau atau turun ke lautan api, saya akan

melakukannya.” Hartono berkata dengan emosional, “Saya bekerja untuk Tuan dan telah menjadi milik

Tuan, nyawaku bisa kapan saja Tuan ambil, tapi tolong jangan mengusirku...”

Ketika dia mengucapkan kalimat terakhir, suaranya tcrcckat dan matanya memerah.

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

Ryan sedikit gelisah dan dengan hati–hati mengamati wajah Daniel.

Pada saat ini, mobil Rolls–Royce silver tiba–tiba melesat menjauh dari samping.

Paula mengulurkan tangan melalui jendela dan mengacungkan jempol kepada Hartono.

Hartono sangat kesal hingga menggertakkan giginya dan ingin melawannya, tapi sekarang dia tidak

memikirkannya lagi. Dia bertanya dengan suara gemetar sambil melihat kaca spion, “Tuan Danic),

tugas apa yang ingin Tuan berikan padaku?”

“Nama gadis yang mengemudikan mobil tadi sepertinya Paula.” Daniel menunjuk ke mobil Rolls Royce

silver di depannya. “Habisi dia!”

Ryan tercengang.

“Hah?” Hartono tertegun sejenak, lalu alisnya berkerut dan wajahnya terlihat tegang, “Meskipun dia

sangat menyebalkan, tapi... rasa kesal tidak sebanding dengan kematian...”

“Siapa yang menyuruhmu untuk membunuhnya?” Daniel tcrdiam, “Aku memintamu untuk

menggodanya. Menggoda, apa kamu mengerti??”

Hartono tercengang dan butuh waktu lama baginya untuk kembali sadar, wajahnya memerah: “Saya,

saya, tidak bisat”

“Ajari dia.” Danicl memerintah Ryan.