We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Bab 821
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 821

“Pulang mengambil koper dan paspor, Papi harus pergi karena ada urusan mendadak.” Daniel

mengelus–elus kepala Carlos, “Keluarlah sebentar, Papi mau berbicara dengan Kakek Buyut.”

“Oh!” Carlos turun dari kursi, lalu berpesan, “Kakek Buyut, nanti kita lanjut main lagi.”

“Oke.” Than Besar menatap Carlos dengan penuh kasih sayang.

Carlos memeluk Roxy, lalu pergi dengan cepat.

Daniel menutup pintu ruang kerja itu, lalu berdiri di samping pintu.

“Begitu tiba–tiba, mau pergi ke mana?” Tuan Besar bertanya.

“Pergi ke Kota Tua, ada sedikit masalah dengan proyek di sana.” Daniel menjawab dengan datar,

“Paman Jonson datang mencariku. Aku memberikan petunjuk mengenai masalah detailnya, tapi

semua tetap bergantung pada dirinya sendiri.”

“Em, lihat kondisi dulu.” Tuan Besar tidak memaksa dalam masalah ini, “Apa Victoria datang

mencarimu?”

“Tidak, dia adalah orang yang bisa berpikir secara logika, seharusnya tidak akan mencariku hanya

karena masalah ini.”

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

Daniel mengatakan hal ini dari lubuk hatinya.

“Hargailah gadis itu dengan baik.” Tuan Besar menatapnya, lalu berbicara, “Jika kondisimu di sini

sudah stabil, aku juga bisa kembali ke Negara Maple.”

Daniel menunggu kata–kata ini dari kakeknya. Selama dua hari ini di Hotel Hot Spring, dia sengaja

membuat kesan bahwa dia melakukan pendekatan dengan Victoria, juga dua kali berada di satu kamar

saat tengah malam. Dia berpikir, Andi dan Kiki pasti melaporkan masalah ini kepada kakeknya.

Sekarang saat kembali, dia memuji Victoria lagi, juga memujinya dengan tulus, seharusnya kakeknya

sudah percaya. Karena itu, sekarang ia mulai berencana untuk kembali ke Negara Maple.

“Kembali lebih cepat juga bagus. Iklim di Kota Bunaken lembap, setiap kali pulang ke sini, kondisi

Kakek tidak bagus. Setelah masalah di sini selesai diurus, aku akan membawa anak–anak pergi

menemui Kakek di sana.” Daniel ingin menunjukkan sedikit rasa tidak rela.

“Em, setelah kamu kembali, aku baru pergi.” Tuan Besar menganggukkan kepala, “Beberapa hari ini

kamu tidak di rumah, tidak ada orang yang menjaga anak–anak, aku tidak tenang.”

“Sebenarnya, tidak masalah...” Daniel berusaha untuk membuat perkataannya terdengar tenang, “Ada

Bibi Riana dan Lily, juga ada begitu banyak pelayan.”

“Apa bisa sama?” Tuan Besar memelototinya, “Setidaknya harus ada satu keluarga kandung di sisi

mereka, dengan begitu anak–anak baru bisa merasakan perlindungan keluarga, baru bisa merasa

aman.”

“Aku akan kembali setelah dua atau tiga hari.” Danicl merasa sangat panik, takut kakeknya tidak indi

peroj “Anak–anak sudah besar, tidak akan kekurangan kehangatan keluarga jika hanya ditinggal

selama dua atau tiga hari.”

“Sepertinya kamu sangat mengharapkanku pergi?” Tuan Besar memelototinya dengan tidak senang.

“Tidak...”

“Baguslah jika tidak.” Tuan Besar segera menjawab, lalu berkata dengan dingin, “Setelah kamu selesai

mengurus masalahmu, aku akan langsung kembali ke sana. Kamu kira aku suka tinggal di sini? Udara

di gunung sangat lembap, penyakit remiatikku bisa kambuh lagi.”

Dalam hati, Daniel merasa sangat tidak berdaya, tapi juga hanya bisa seperti ini. Tidak peduli

bagaimanapun, kakeknya sudah bilang akan pergi setelah dia pulang, seharusnya tidak akan ingkar

janji.

Lagi pula, sekarang Tracy juga tidak ada, seharusnya tidak akan terjadi masalah apa–apa dalam dua

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

hingga tiga hari ini.

Memikirkan hal ini, Daniel pun mengangguk, “Baiklah. Kalau begitu, Kakek jangan terlalu lelah, bisa

minta Andi dan yang lainnya untuk mengantar jemput anak–anak. Kakek harus banyak istirahat.”

“Kenapa begitu? Aku ada di sini, tentu saja aku sendiri yang harus mengantar jemput mereka.” Tuan

Besar sangat keras kepala, “Sudahlah, kamu pergilah urus urusanmu.”

Daniel berbalik dan keluar dari ruang kerja. Dia datang ke kamar Carlos, lalu mengetuk pintu, “Carlos,

ini Papi.”

“Papi, tunggu sebentar.”

Carlos sedang duduk di depan meja belajarnya dan mengeluarkan cincin emas hitam itu. Dia berpikir,

saat Papi pergi dinas, pengawal di rumah pasti akan dibawa setengahnya, sehingga penjagaan akan

melonggar, mungkin saja Kakek Buyut juga akan kembali ke Negara Maple. Dengan begitu, rencana

mencari Mami yang dibuat oleh Tim Investigasi Trio mereka bisa segera dijalankan.

Dia segera menyimpan cincin itu, lalu berjalan untuk membuka pintu, “Papi!”

“Apa Papi boleh masuk?” Daniel menatapnya sambil tersenyum.

“Tentu saja, silakan masuk.” Carlos membuka jalan untuk Daniel, juga melakukan gerakan

mempersilakan masuk.

Daniel masuk ke dalam kamar, lalu melihat dekorasi yang familier, serta foto keluarga mereka berenam

yang digantung di tembok, sungguh menimbulkan perasaan nostalgia...