We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Chapter 998
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 998

Setelah itu, pengawal Keluarga Wallance pergi dengan tergesa–gesa dan melanjutkan tugasnya.

“Tak disangka, hal ini benar–benar terjadi.” Naomi menggertakkan giginya dengan marah, “Hartono

benar–benar terlalu ceroboh, bagaimanapun malam ini Tabib Hansen tiba di Kota Bunaken, kenapa dia

malah kembali lebih awal? Tabib Hansen

diculik. bagaimana ini?”

“Sekarang tidak ada gunanya panik.” Tracy mengerutkan kening, “Selidikilah situasi spesifiknya...”

“Baik.” Naomi hendak menyelidiki ketika tiba–tiba telepon berdering. Dia menjawab telepon dan

wajahnya memucat karena terkejut, “Apa? Serius? Sambut dengan baik, jangan diabaikan, kami akan

segera kembali.”

Setelah menutup telepon, Naomi dengan hati–hati melihat sekeliling, lalu mengatakan sesuatu di

telinga Tracy...

Tracy terkejut: “Apa?”

“Sungguh,” bisik Naomi, “Orangnya Tuan.”

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

“Kembalilah sekarang.”

“Baik.”

Tracy bergegas pulang dengan tergesa–gesa dan menemukan seorang lelaki tua dengan rambut putih

duduk di meja kopi sambil minum teh. Ada seorang pria dan wanita muda berdiri di sebelahnya.

Setelah melihat Tracy, mereka semua tercengang

“Kak Tracy...” Amanda bergegas, lalu memegang tangan Tracy dan berkata dengan penuh emosi, “Aku

tidak salah lihat, ‘kan? Benar–benar kak Tracy, kakak tidak mati, masih hidup, baguslah!”

“Amanda!” Tracy sekilas mengenalinya dengan emosi yang rumit, “Kamu sudah tumbuh dewasa!”

“Huhuhu...” Amanda memeluk Tracy dengan erat sambil menangis sedih, *Kami semua mengira kakak

sudah mati, kami benar–benar sedih.”

“Aku tidak percaya saat mereka bilang kakak masih hidup, tapi ternyata benar,” Murid kecil Dixon

sangat senang ketika dia melihat Tracy, ‘Orang–orang dari keluarga

Wallance memaksa kami hampir tanpa ampun. Tak disangka, begitu tiba di bandara, kami dibawa

pergi oleh sekelompok orang yang lain dan kami ketakutan setengah mati.”

“Tidak apa–apa.” Tabib Hansen menatap Tracy sambil tersenyum, “Tuhan memberkati orang baik,

kalimat ini benar juga!”

“Tak disangka, bisa bertemu denganmu lagi.”

Ketika Tracy melihat Tabib Hansen, dia teringat dua tahun yang lalu, dia dan Bibi Juni pergi ke Kota

Tua untuk mencari perawatan medis dan hatinya terasa sakit, “Hidup ini benar–benar berubah–ubah!”

“Iya.” Tabib Hansen dipenuhi dengan emosi, “Aku baru saja mendengar tentangmu dan aku benar–

benar merasa... Bibi Juni pernah bilang, ayam yang aku pelihara kurang gemuk, lain kali ia akan

datang lagi ke Kota Tua untuk mengajariku cara beternak ayam, tak disangka...”

Mendengar semua orang menyebut Bibi Juni, Tracy tidak bisa menahannya dan matanya memerah

lagi.

“Aih..” Tabib Hansen menghela napas dan bertanya, “Bagaimana keadaanmu dua tahun terakhir ini?”

“Kakakku kenal seorang dokter jenius. Dia menyiapkan ramuan obat untukku dan memintaku minum

sebotol setiap minggu sampai sekarang...”

Tracy menjelaskan situasi pengobatannya dan akhirnya menambahkan...

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

“Ini tidak penting. Sekarang jika tidak ada petir, biasanya aku tidak akan mengalami kejang. Yang

penting adalah putriku, dia telah terinfeksi sejenis racun dan sekarang kesehatannya sangat buruk.”

“Cepat bawa anak itu padaku.” Tabib Hansen buru–buru berkata.

“Anak itu tidak ada di rumah, aku akan...” Ponsel Tracy berdering sebelum dia selesai bicara. Dia

segera berjalan ke samping untuk mengangkat telepon, “Kak!”

“Dokter sudah diundang, kamu yang menjemput anak itu sendiri atau aku bantu?”

Perkataan Lorenzo selalu santai, tanpa jejak, tapi tetap ada semacam dominasi arogan.

Arti pekataan dia sudah jelas, dia tidak ingin membuat adiknya ditindas oleh Keluarga Wallance, jadi

dia langsung membawa Tabib Hansen ke rumah Moore...

Sekarang arti perkataannya adalah jika Tracy bisa menjemput anak dengan lancar, maka segeralah

pergi, jika tidak, biarkan kakak yang membantunya!

“Aku akan pergi sendiri.” Tracy buru–buru berkata, “Malam ini, aku akan membawa anak itu kembali!”

“Jangan membuatku kecewa!”

“Mengerti, terima kasih, kak!”

Setelah menutup telepon, hati Tracy masih gelisah, dia tahu temperamen kakaknya, jika dia tidak bisa

menjemput anak itu malam ini, dia mungkin akan menyuruh orang–orangnya membawa senjata dan

masuk ke rumah Tuan Besar untuk langsung menjemput anaknya...