We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Sang Bos Besar Bab 263
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 263

Mata Danici yang sedikit menyipit berkedip–kedip dengan cahaya dingin, tapi ia malah diam saja.

Dia hanya mengeluarkan ponsel baru dari sakunya dengan satu tangan, lalu memutarnya di telapak

tangan!

“Di mana ponselnya?”

Tracy berlari lebih dari 200 meter sebelum menyadari bahwa dia tidak membawa ponselnya, hari ini

dia memberikan semua uang tunai yang ada pada Daniel dan sekarang dia sama sekali tidak punya

uang.

Dia melihat sekeliling, jarak dari sini ke rumahnya lebih dari 50 kilometer...

Tidak mungkin jalan kaki pulang ke rumah.

Tanpa ponsel dan uang, dia sama sekali tidak bisa pulang, apa yang harus dia lakukan?

Sekarang sudah larut malam dan hanya toko serba ada 24 jam yang masih buka, sedangkan toko

lainnya semuanya tutup.

Tidak ada tempat untuk bersembunyi.

Lagipula tidak ada telepon umum dan taksi.

Jadi...

!

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

!

dili

Tracy menighcla napas dan berbalik.

Sudahlah, kembali pada iblis lebih baik daripada tersesat di luar.

“Pak, pembalut wanita merek apa yang Anda inginkan?” tanya pegawai itu dengan ramah.

“Terscral.” Daniel melirik jam tangannya, paling lama tiga menil lagi wanita itu pasti akan kcmbali,

“Pak, apa Anda ingin yang digunakan pada malam hari atau siang hari?” tanya pegawai tua.

“Apa saja.” Daniel mengerutkan kening dengan kesal.

“Lalu, dengan sayap atau tanpa sayap?” tanya pegawai tua lagi.

Daniel mengangkat tangan, lalu menutupi dahinya karena dia merasa sakit kepala: “Setiap jenis

ambilkan satu.”

“Setiap jenis ambil satu?” pegawai tua bertanya, “Apa ambil beberapa dari setiap merek dan tipenya

sama atau ambil beberapa yang ada sayap dan tanpa sayap? Atau...”

“Diam!” Daniel tidak tahan lagi dan hampir mengalami kejang

“Pak, jika Anda tidak menjelaskannya, maka aku tidak tahu apa yang Anda inginkan...

Pegawai tua lelap bertanya dengan hati–hati.

Daniel mengcpal tangannya.

“Kapas murni, penggunaan malam hari, satu bungkus, terima kasih!”

Terdengar suara yang familiar dan akhirnya mencairkan suasana yang canggung.

Ketika Tracy menyaksikan adegan tadi di pintu, dia merasakan perasaan yang rumit dan tak

terlukiskan di hatinya...

Ternyata dia turun dari mobil untuk membantunya membeli pembalut, tapi dia masih berpikir untuk

melarikan diri.

Bibi iu tertegun sejenak, lalu incnunjuk Daniel dan bertanya, “Kalian bersama–sama?”

“Iya.” Tracy mengangguk dan memegang lengan Daniel dengan crat.

Daniel menatapnya dengan dingin dan berbisik, “Tidak jadi melarikan diri?”

“Bagaimanapun aku tidak bisa lepas dari genggaman tanganmu.” Tracy menatapnya, mengambil

pembalut yang diserahkan oleh pegawai, lalu mendorongnya, “Berikan uangnya!”

Daniel mengeluarkan setumpuk uang tunai di sakunya dan memberikannya pada kasir, lalu menarik

Tracy pergi.

Setelah naik mobil, Tracy melihat pembalut itu dan tertawa terbahak–bahak: “Tidak disangka kamu

membelikan sesuatu untukku, aku kira..”

“Diam!” Daniel sedikit kesal dan tidak ingin berbicara.

Dia tumbuh scdcwasa ini dan ini adalah periama kalinya dia pergi ke toko serba ada untuk membeli

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

produk wanita, dianggap sebagai peranpok, dan juga diinterogasi oleh seorang bibi...

Pada saat ini, dia sangat tertekan.

Tracy cemberut dan tidak berani berbicara, dia hanya merasa bahwa temperamen pria ini sangat

buruk.

Daniel pergi ke Hotel Phocnix, tempat lama dan kamar lama.

Dia mendorong Tracy ke kamar mandi dan memberikannya pembalut, lalu menutup pintu kamar

mandi.

Kemudian Tracy mandi.

Tracy mandi air panas dengan nyaman dan menyadari bahwa pakaian ganti tclah disiapkan dan

didesinfeksi pada suhu tinggi, jadi masih terasa bangat saat dia mengenakannya.

Tapi, dia mengalami nyeri haid dan sekujur tubuhnya merasa kedinginan.

Dia berjalan keluar dari kamar mandi dengan terbungkus jubah mandi, lalu menyadari Daniel

bersandar di sofa dan mulai minum lagi.

“Kenapa kamu minum lagi?”

Setelah Tracy mengatakannya, dia berbaring di ranjang dan terbungkus erat dalam seliniut.

“Kemarilah!” Perintah Daniel.

“Aku sangat lelah...” Tracy memeluk bantal dan meringkuk di bawah sclimut.

Daniel berbalik, lalu menatapnya dan ketika dia melihatnya meringkuk seperti bola, menggigil di bawah

selimut, dia mengerutkan keningnya...