We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Sang Bos Besar Bab 281
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 281

“Aku pergi dulu. Kamu mandilah dulu, dan istirahat sejenak.”

Winnic nieletakkan baju dan bergegas pergi.

Tracy menarik tirai dan berjalan ke kamar mandi. Baru saja melepas baju, menyalakan pancuran, dan

bersiap untuk mandi...

Tiba–tiba, dari luar sayup–sayup terdengar suara pintu yang dibuka. Sepertinya ada orang yang

masuk.

Tracy langsung berteriak memanggil, “Kak Winnic, kamukah itu?”

Tidak ada yang menjawab.

“Kak Winnie...” Tracy kembali berteriak.

Tetap tidak ada yang menjawab.

Perasaan Tracy menjadi tidak tenang, apakah dia berhalusinasi?

Dia bersiap untuk menutupi tubuhnya dengan handuk, lalu melihat keluar, tetapi pada saat ini, sebuah

bayangan familier berjalan masuk..

“Kamu...” Tracy membelalakkan matanya dengan terkejut, menatap Daniel dengan tatapan tidak

mengerti.

Daniel melepaskan jasnya, lalu melemparnya dengan asal. Kemudian membuka kancing bajunya dan

perlahan berjalan mendekat.

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

“Apa yang kamu lakukan?“.

Tracy menutupi dadanya dengan kedua tangannya, dan langsung berjalan mundur, tetapi dia malah

tidak sengaja berdiri tepat di bawah pancuran.

Air panas yang menyembur keluar dari pancuran membuat dia berteriak kepanasan, dan dia segera

menghindar dengan panik.

Sebuah tangan merangkulnya dan menariknya ke dalam pelukan, dan di saat yang sama, tangan yang

satu lagi terulur untuk mengatur kembali suhu air, lalu memeluknya dan berdiri bersamanya di bawah

pancuran. www

“Apa yang kamu lakukan? Lepaskan aku!”

Tracy mendorongnya dengan marahı, tetapi dia malah memojokkan Tracy ke dinding. Air hangat dari

pancuran mengenai kepala Tracy, dan membasahi rambut dan tubuhnya.

Matanya tidak bisa dibuka karena air yang terus menyembur, sebuah telapak tangan besar terulur

lembut, lalu meletakkan rambutnya ke belakang kepalanya dengan lembut.

Kemudian, sebual bibir hangat menciumnya dengan erat.

“Umph...” Tracy menggelengkan kepalanya untuk meronta, tetapi pria itu menahan pipinya dan

TIernaksanya untuk tidak bergerak.

Ciuman yang mendominasi dan memaksa datang bagai badai, ini membuat Tracy terperangkap di

dalamnya, juga tidak bisa melepaskan diri, dan hanya bisa menerimanya dengan terpaksa.

Mungkin karena merasa Tracy terlalu pendek, pria itu kemudian menggendongnya, dan memaksanya

melingkarkan kakinya di pinggang pria itu, lalu semakin menjadi–jadi menindasnya.

Tracy mendorong pria itu dengan marah. Dia ingin melepaskan diri, tctapi malah ditindas dengan

semakin bergelora.

Di dalam kamar mandi, cinta dan api saling membakar, bahkan air pun tidak bisa memadamkannya.

Saat hubungan mereka semakin intens, tiba–tiba terdengar suara pintu dibuka dari luar, kemudian

terdengar suara Winnic berteriak, “Tracy, kamu masih di kamar mandi? Apa USB ku ada padamu?”

Dia berteriak sambil mencari USB di dalam kamar, “Aneh, sebenarnya di mana, ya?”

Di dalam kamar mandi, lubuh Tracy membeku, dia berusaha mati–matian menutup mulutnya, bahkan

dia tidak berani untuk bernapas.

Pintu kamar mandi terbuka sedikit, dan tidak dikunci. Jika Winnic berjalan masuk, maka... Itu akan

sangat memalukan!

“Apa sudah dapat?”

Saat ini, suara Linda juga terdengar, dan pada saat yang sama, juga diiringi oleh langkah sepatu hak

tinggi

“Masih dicari.” Jawab Winnie dengan sopan, “Bu Linda, kenapa Anda datang ke sini? Anda istirahat

saja, nanti setclah menemukannya, aku akan mengantarkan USB dan dokumennya pada Anda.”

“Aku sudah tidak sabar untuk melihatnya.” Linda melihat sekeliling, “Bukankah ini kamar Tracy? Di

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

mana dia?”

Tracy semakin panik. Astaga, Linda juga ikut masuk, tetapi Daniel masih...

Bagaimana ini?

Bagaimana ini?

“Seharusnya masih mandi, pakaiannya basah karena tersiram anggur merah.”

Winnie tanpa sadar mclihat sekilas ke arah kamar mandi, dan tubuhnya langsung membeku...

Di depan pintu kamar mandi, ada sepasang sepatu kulit pria, dan sepertinya... itu milik Presdir Daniel!

Didalan kamar mandi. Tracy mati–matian menutupi mulutnya, dia tidak berani mengeluarkan Sutra

sedikit pun. Dia mendorong Daniel sekuat tenaga dengan kedua tangannya, ingin agar Daniel berhenti

melakukan hal itu.

Namun, pria itu seperti tidak mendengar kehebohan yang terjadi di luar, dan terus melakukan hal itu.

“Direktur Scan ini juga ada–ada saja, usianya sudah tidak muda, tetapi masih saja begitu ceroboh.”

Linda berkata dengan nada dingin, “Namun, aku hanya berniat baik menjodohkannya dengan Tracy.

Meski usia Direktur Scan scdikit tua, tetapi dia sudah mapan, dewasa dan tenang, sungguh pantas

untuk Tracy.”

Sekujur tubuh Tracy gemctar, dia sudah tidak bertenaga. Kedua tangannya menekan pundak Daniel

dengan kuat hingga hampir melukai Daniel.

Daniel ictap saja mendorongnya, seperti tidak bisa inendapatkan kepuasan,