We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Sang Bos Besar Bab 329
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 329

Di rumah saki...

Carles sudah sadarkan diri dan duduk bersandar di ranjang. Perawat menyuapi bubur sayur bergizi

untuknya.

Carlos dan Carla juga sedang makan bersamanya.

Carlos menyeka mulut Carles dengan tisu scuiap waktu, “Carles, bagaimana keadaanmu? Masih

sakit?” tanya Carlos dengan perhatian.

“Agak sakit, tapi sudah lumayan baik,” Carles mengangkat tinjunya dan menunjukkan baliwa ia pria

kuat, “Ini adalah cedera kecil bagi orang yang berlatih seni bela diri.”

“Cepat turunkan, tanganmu masih di gips, jangan sembarangan bergerak.”

Carlos merespons sebagai kakak tertua, ia memerintah dengan serius.

“Benar, Kak Carles. Sekarang kamu ini pasicn, harus berhati–hati, oke?”

Carla mengernyitkan kening dan menaschati Carles.

“Baiklah.” Carles mengerucutkan mulut dan lanjut makan bubur. Ia juga bicara kepada perawat muda

itu, “Kakak perawat, kamu cantik sekali, apa kamu punya pacar?”

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

“Pull!” Perawat tertawa, “Tidak ada, apa kamu mau mengenalkan seseorang kepadaku?”

“Bagaimana dengan diriku?” Carles mengedipkan mata sembari menyeringai.

“Hahaha.....” Perawat tertawa terbahak–bahak. Beberapa dokter di sebelahnya pun tidak bisa

menahan tawa.

“Apa yang kalian bicarakan hingga tertawa terbahak–bahak?”

Terdengar suara Tuan Besar yang diiringi oleh suara tongkat dan langkah kaki.

Sanjaya memapahnya masuk ke dalam ruangan. Di belakangnya diikuti direktur rumah sakit dan dua

orang dokier spesialis anak, serta beberapa pengawal.

“Halo, Kakek!” Carlos dan Carla menyapanya dengan sopan.

“Ini adalah kakek sang pelaku penabrakkan?” Carles menjulurkan kepala dan menilai Tuan Besar

dengan cermat, “Tampaknya Anda orang yang baik, tidak seperti orang jahat.”

“Hahaha....” Tuan Besar tertawa, “Tentu saja aku bukan orang jahat, jika tidak, aku tidak akan kemari

menjenguk kalian!”

“Oh, karena bukan orang jahat, berarti hanya tidak sengaja menabrakku.” Carles menjilat butir beras di

pinggir mulutnya. Ia menganalisis dengan sungguh–sungguh, “Karena ini ketidaksengajaan, maka aku

akan memaafkan Anda!”

**Terima kasih atas kemurahan hatimu!”

Tuan Besar memandang Carles sambil tersenyum. Walaupun anak ini sama persis dengan Carlos.

Ictapi kepribadiannya benar–benar berbeda.

Kepribadian Carlos mirip Daniel, selalu serius. Ia juga memiliki pemikiran logis dan IQ yang tinggi.

Sedangkan Carles lebih mirip Daniel yang naif dan lugu sebelum kecelakaan yang menimpa

keluarganya. Danicl yang periang atau lebih tepatnya, ia adalah kepribadian lain yang Daniel inginkan

di dalam hatinya....

Sedangkan Carla seperti tanah suci di dalam dunia Daniel, scorang malaikat yang ingin Daniel

lindungi!

Kepribadian tiga anak ini tidak sama. Masing–masing memiliki kepribadian unik dan mereka semua

disukai oleh Tuan Besar.....

“Jangan sungkan, kedepannya kita adalah orang sendiri.” Carles sangat berani, ia juga memberi

sepotong pangsit udang kepada Tuan Besar, “Makanan enak harus dibagi. Kakek, ini untukmu!”

“Hahaha, terima kasih!” Tuan Besar sama sekali tidak peduli dengan noda kotor di tangan Carles, ia

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

menerima pangsit udang itu dan memakannya, “Cucuku juga suka makan pangsit udang saat kecil,

tapi sekarang ia tidak pernah makan lagi.”

“Kenapa?” Tiga anak ini bertanya dengan penasaran.

“Tidak apa–apa....” Tuan Besar tersenyum dan mengalihkan topik pembicaraan, “Bagaimana? Sudah

menghubungi mami kalian?”

“Belum....” Wajah Carlos berubah menjadi suram dan menundukkan kepala dengan sedih.

“Huhuhu...” Begitu mendengar kata mami, mulut kecil Carla segera mengempis dan air mata mengalir,

“Mami tidak menginginkan kami lagi, mami tidak mencari kita.”

Suara tangisan manjanya membuat orang sedih. Dalam seketika, jantung semua orang berkedut.

“Anak baik, jangan menangis.”

Tuan Besar langsung panik begitu melihat Carla menangis. la buru–buru mengeluarkan sapu tangan

menyeka air matanya, “Bukankah ada kakek Kakek akan menjaga kalian.”

“Carla, jangan menangis.” Carlos memeluk Carla dan berpura–pura kuat menghiburnya, “Mami tidak

mungkin tidak menginginkan kita. Sepertinya mami pergi keluar kota. Apa kamu lupa? Mami memiliki

bos yang galak dan jahat. Ia selalu meminta mami lembur.”